Sambut Konsep Nomadic Tourism, Dinas Pariwisata Siapkan SDM di Lokasi Wisata Potensial

- Kamis, 22 Agustus 2019 | 10:02 WIB

BANJARMASIN - Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai konsep pariwisata Kalsel yang potensial adalah Nomadic Tourism. Konsep ini sebagai solusi memaksimalkan destinasi wisata alam yang dimiliki Kalsel tanpa butuh waku lama.

Lalu sejauh mana pemprov memaksimalkan konsep tersebut? Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Dahnial Kifli mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di kawasan destinasi wisata.

“Infrastruktur penunjang pun sudah kami perbaiki. Tinggal bagaimana masyarakat sekitar turut serta menghidupkan pariwisata di daerah mereka,” ucap Dahnial kemarin.

Menyiapkan SDM ini, lebih dari 60 persen suntikan APBD ke Dinas Pariwisata digelontorkan. “Kami sangat serius menyiapkan SDM ini. Tanpa SDM apalagi tanpa dukungan masyarakat sekitar, destinasi wisata tak akan maju,” tambahnya.

Pihaknya juga mengharapkan pemerintah kabupaten dan kota turut serta mengambil peran. Pasalnya, yang memiliki destinasi wisata adalah kabupaten dan kota. “Ini yang juga terus kami dorong. Tanpa mereka kami tak bisa apa-apa juga,” sebut Dahnial.

Selaras keinginan Arief, geopark yang saat ini terus digaungkan oleh pemprov adalah salah satu yang tengah dilakukan pembenahan. “Tak hanya kami, dinas lain seperti Dinas Kehutanan termasuk PUPR juga berperan,” katanya.

Mengenalkan sejumlah destinasi wisata di Kalsel, tak hanya berpromosi melalui media sosial, pihaknya juga merangkul perhimpunan hotel dan restoran. Entitas inilah yang kerap mempromosikan hotel mereka.

“Kami yakin ketika bandara sudah berstatus internasional, kunjungan wisata ke Kalsel akan meningkat,” yakinnya.

Seperti diketahui, Menpar menyebut keunggulan dari konsep nomadic tourism adalah tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk membangun hotel atau tempat penginapan besar di sekitar lokasi tempat wisata untuk menarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal. Wisatawan cukup membawa tenda (camp) atau glam camp (berkemah mewah dan wah).

Arief menjamin itu bisa menarik wisatawan menengah maupun wisatawan berkantong tebal yang ingin menikmati destinasi alam di Kalsel. Strategi promosinya bisa menggunakan storynomic atau storytelling tourism. Menyampaikan cerita yang menarik tentang pariwisata di Kalsel.

“Untuk membangun gedung, biayanya mahal, bahkan mungkin tidak boleh atau prosesnya panjang, mending menggunakan tenda. Pasarnya ada dua, milenial dan glamour camp, nomadic tourism itu bisa berpindah-pindah,” jelasnya.

Ada turis yang suka naik motor, cukup disiapkan tempat parkir wisatawan di sekeliling Gunung Mawar di kawasan Kiram Park. “Di lokasi itu cukup siapkan dapur sederhana, kamar mandi, listrik. Tidak mahal tapi bisa menampung bagi para komunitas yang suka touring,” ujarnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X