Publik Helsinki dan Tallin Antusias Simak Kisah Bekantan

- Kamis, 22 Agustus 2019 | 10:44 WIB

Sekali lagi Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) berkesempatan mengenalkan Bekantan ke publik dunia. Kali ini ke Finlandia dan Estonia.

-- Oleh: FAHRIADI NUR, Banjarmasin --

TANGGAL 6 Agustus lalu, founder SBI, Amalia Rezeki berangkat ke Finlandia. Dia menghadiri peringatan Asean Day dan resepsi diplomatik perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Helsinki.

Dalam momentum itu, Amalia diberi kesempatan bicara. Dia memaparkan soal Ecotourism and Wildlife Conservation of South Kalimantan.

Amel, sapan akrabnya, berbicara tentang konservasi dan pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kalsel. "Saya mengajak semuanya agar bijak dalam pelestarian dan pemanfaatan alam. Melalui pengelolaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan," tuturnya.

Apalagi, publik dunia sedang dicemaskan rentetan isu lingkungan. Terutama perubahan iklim dan pemanasan global.

Dampak pemafaatan alam yang tak bertanggung jawab bakal merusak ekosistem. Habitat satwa terhimpit. Berujung pada kepunahan flora dan fauna. Termasuk si primata hidung panjang, Bekantan.

Sepekan kemudian, Amel menghadiri business forum di Estonia. Tepatnya di Kota Tallin. Di Nordic Hotel ia bertemu konselor dan beberapa asosiasi pariwisata negara tersebut. Termasuk juga para jurnalis.

Dosen Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat itu kembali membicarakan soal Bekantan. Tentang misi penyelamatannya hingga potensi wisata ekologi.

Ditekankannya, selamatkan dulu habitatnya. Lahan basah seperti hutan mangrove dengan vegetasi utama pohon rambai. Tanaman ini sering dijumpai di sepanjang pinggiran sungai di Kalsel.

"Hutan mangrove ini juga dapat menyimpan karbon lebih banyak dari hampir semua ekosistem di bumi. Ini berpotensi sebagai mitigasi pemanasan global," jelasnya.

Jika bisa menyelamatkan habitat Bekantan, peluang pariwisata alam berkonsep Wildlife Tourism pun terbuka. "Memberi kontribusi positif. Tidak cuma ekonomis, tapi juga bagi konservasi keanekaragaman hayati," tuturnya.

Itulah sekilas tentang perjalanan Amel selama sepekan di kedua negara tersebut. Keberangkatannya itu didukung Pemprov Kalsel.

"Usai menjadi narasaumber di forum sana, alhamdulillah direspons positif. Insyaallah ada feedback. Nanti ada kegiatan summercourse dari mahasiswa Finlandia seperti yang pernah dilakukan mahasiswa Newcastle Aussie," katanya.

Menurut Amel, dua negara yang dia kunjungi amat peduli terhadap lingkungan. Terutama Finlandia yang antusias menyimak paparan konservasi Bekantan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X