Demo Mahasiswa UIN: Ini Universitas, Bukan Pasar!

- Jumat, 23 Agustus 2019 | 09:29 WIB

BANJARMASIN – Demo dilakukan puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, kemarin (22/08) pagi. Mereka berorasi di depan gedung atau kantor Rektorat UIN Antasari di Jalan A Yani Kilometer 4,5 Banjarmasin sekitar pukul 10.00 Wita.

Mereka kecewa jas almamater UIN dijual bebas di luar dari koperasi resmi milik UIN. Bahkan dipasarkan hingga online.

Koordinator aksi, Gusti Muhammad Toqhir mengatakan almamater hanya boleh dijual di koperasi. Itu sesuai aturan yang sudah dikeluarkan pihak UIN.

"Jadi tuntutan kami hari ini adalah untuk menindaklanjuti seorang oknum yang telah menjual almamater sejak tahun 2018. Kenapa pada tahun 2019 terulang lagi," cecarnya. Padahal wakil rektor tiga sudah mengeluarkan surat edaran dengan Nomor : B.549/Un.14/11/1/PP/00.9/05/2019 tentang penjualan yang resmi hanya di Antasari Mart atau KSPPS Pegawai UIN Antasari.

Gusti juga menuturkan pada tahun 2018 lalu, bersama teman-temannya pernah melakukan audiensi kepada WR III tentang almamater yang bebas dijual di luaran. "Beliau malah menjawab itu adalah hak mereka untuk mencari rejeki. Setelah itu, saya diusir keluar," kenangnya.

Harganya juga lebih mahal daripada di koperasi. Kalau di koperasi resmi hanya Rp135 ribu. Sedangkan di luaran hingga Rp150 ribu. "Yang sayangnya lagi, bahkan ada mahasiswa yang membeli di online shop. Hingga sekarang almamater yang dibelinya belum datang," katanya.

Menurutnya, hal semacam ini bisa merusak nama UIN. "Artinya menjual almamater sama dengan menjual marwahnya. Ketika menjual marwahnya berarti menjual diri lah, bahasanya menjual nama baik sendiri," tegasnya.

Gusti juga membeberkan bukti-bukti yang sudah didapatkannya bersama teman-temannya. Seperti chat secara online tentang jual beli, bukti kuitansi, dan almamater tahun 2018 dan 2019.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa bahkan menuliskan "Selamat Datang Di Pasar Kampus (tulisan Kampus dicoret) UIN Antasari. Bahkan seluruh mahasiswa yang mengikuti aksi berteriak. "Ini universitas, bukan pasar," teriak mahasiswa.

Wakil Rektor III, Nida Mufida mengatakan pihaknya sudah memberikan teguran secara lisan kepada oknum penjual tersebut yang diketahui merupakan oknum mahasiwa. Namun mereka tetap mengimbau kepada mahasiswa baru atau Maba untuk membeli jas almamater di koperasi resmi milik kampus.

"Itu terjadi saat mulai banyaknya masuk mahasiswa baru. Tapi, ada secara online juga. Kami tidak bisa menyaringnya. Namun yang jelas kami menyarankan untuk membeli di koperasi kampus, karena harganya jelas," tegasnya.

Titik temu tidak terjadi saat melakukan mediasi di depan kantor rektorat pada siang kemarin. Perwakilan kampus memilih masuk ke dalam kantor untuk mengakhiri diskusi. Mahasiswa yang melakukan aksi demo juga membubarkan diri secara perlahan, dan berjanji kembali lagi.

Pada sore sekitar pukul 16.00 Wita, mereka kembali lagi dan berakhir sekitar pukul 18.30 Wita. "Sudah ada perjanjian MoU tentang aturan penjualan almamater dan lainnya yang akan dipastikan hari Senin (26/8) nanti," ungkap Gusti lewat pesan WhatsApp.(hid/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X