Api Karhutla Menjalar ke Sekolah

- Jumat, 23 Agustus 2019 | 10:21 WIB

KANDANGAN – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan semakin menjadi-jadi. Kebakaran lahan bahkan menjalar ke perumahan dan bangunan. Yang terbaru, SMPN 1 Daha Barat terbakar hebat karena api karhutla, Kamis (22/8) sore. 

Camat Daha Barat, Kusairi mengatakan api karhutla membakar tiga atap ruangan kelas 9 SMPN 1 Daha Barat.

“Yang terbakar atap ruangan kelas 9. Ada tiga ruangan atapnya terbakar. Dua ruangan tidak terpakai dan hanya satu ruangan untuk proses belajar mengajar,” ujarnya saat dikonfirmasi, malam sekitar pukul 19.00 Wita.

Menurutnya atap SMP 1 Daha barat yang terbakar saat ini sudah berhasil dipadamkan relawan. “Ruangan masih utuh, jadi proses belajar masih bisa digunakan. Tinggal dibersihkan saja,” tuturnya. 

Kusairi mengatakan titik api (hotspot) di wilayah Kecamatan Daha Barat cukup banyak di siang hari tadi. Bahkan para relawan terkesan kewalahan memadamkan api. “Angin cukup kencang, jadi para relawan cukup kewalahan memadamkannya,” sebutnya.

Pemkab HSS, berdasarkan surat keputusan (SK) bupati Achmad Fikry telah menetapkan status siaga darurat karhutla. Siaga karhutla terhitung sejak 1 Juli sampai 30 November mendatang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana, Kesatuan bangsa dan Politik (Badan PB, Kesbangpol) HSS Efran mengatakan berdasarkan SK bupati tersebut telah dibentuk posko di setiap Kecamatan. Seluruh lapisan masyarakat diimbau waspada tidak membuang puntung rokok sembarangan yang bisa menyebabkan Karhutla dan jangan sampai membakar lahan.

“Kalau ada menemukan titik api, segera laporkan ke posko terdekat. Supaya dapat segera dipadamkan bersama-sama,” pintanya.

Untuk mencegah Karhutla di Kabupaten HSS, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menempatkan satuan tugas (Satgas) yang terdiri dari personil TNI lima orang, Polri dua orang, dua orang warga setempat dan satu orang dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD).

“Satgas disebar ke setiap desa rawan kebakaran lahan berjumlah sekitar sepuluh personel per desa,” ujarnya 

Satgas bersama masyarakat melakukan pencegahan karhutla dan memberikan edukasi dan pendampingan secara langsung kepada masyarakat. Ditengarai, penyebab karhutla tertinggi akibat faktor kesalahan manusia atau human error atau kesengajaan.

“Jika terjadi karhutla dilakukan secara sengaja dan merupakan tindak pidana, Satgas akan menindak lanjuti dengan melaporkannya untuk diproses sesuai ketentuan hukum,” tutur Efran.

Satgas Karhutla Kalsel, tahun ini benar-benar aktif dalam menindak tegas pelaku pembakaran hutan dan lahan. Buktinya, sejak kemarau tiba sampai saat ini sudah tujuh orang yang diamankan karena kedapatan sedang membakar lahan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Wahyuddin mengatakan, tujuh pelaku pembakar lahan itu diamankan di lokasi berbeda; Dua orang ditangkap di Sungai Ulin, Banjarbaru. Satu lagi di Landasan Ulin. Lalu, tiga diantaranya di Batulicin dan satu orang lainnya ditangkap di Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

"Mereka tertangkap tangan melakukan pembakaran lahan oleh tim Satgas Karhutla yang sedang melakukan patroli. Karena itu langsung dibawa ke polisi," katanya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB
X