Sehari 7 Kali Kebakaran, Karhutla di Kota Idaman Capai 130 Hektare

- Sabtu, 24 Agustus 2019 | 07:23 WIB

BANJARBARU - Sejak terpantau bulan Maret lalu. Intensitas kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Banjarbaru terus meningkat. Tercatat mendekati akhir bulan Agustus ini, dampak Karhutla sudah mencapai ratusan hektare.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru. Sejauh ini di tahun 2019 sudah ada 103 kejadian Karhutla di wilayah Banjarbaru. Dengan dominasi wilayah terdampak ada di Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang.

Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru, Suriannor Akhmad melalui Kasubbid Kedaruratan dan Logistik, Bahrani menyebut luasan lahan yang terbakar sudah totalnya mencapai 130 hektare.

"Sampai sekarang tepatnya ada 129,7957 hektare yang terpapar. Itu terbagi dari totalan kejadian sebanyak 103 titik," kata Bahrani, kemarin.

Luasan yang mencapai 130 hektare tersebut cukup signifikan meningkat dibanding beberapa pekan lalu. Dari data yang pernah dikorankan Radar Banjarmasin pada 8 Agustus lalu. Karhutla di Banjarbaru hanya mencapai 70 hektare.

Melihat angka tersebut dalam kurun waktu tidak sampai dua pekan. Artinya luasan lahan yang terpapar Karhutla mencapai dua kali lipat. Yakni sekarang sudah menyentuh 130 hektare.

Hal ini kata Bahrani selain makin intensnya kejadian dan titik Karhutla. Saat pemadaman diungkapkannya jika kendala paling terasa ada pada sumber air. "Yang paling terasa memang sumber air yang kadang jauh. Apalagi unit tangki juga jumlahnya terbatas," katanya.

Meski begitu, ia meyakinkan jika personelnya bersama tim gabungan seperti Damkar, relawan, TNI-Polri selalu sigap memadamkan api Karhutla. "Alhamdulillah bisa dibilang Karhutla di Banjarbaru masih jinak, api kecil langsung kita padamkan, tidak sempat melebar," katanya.

Dalam penanganan Karhutla sejauh ini. Bahrani menyebut jika dalam sehari pasti muncul kejadian. Minimal satu sampai dua kejadian. "Bahkan ada tujuh kali sehari, kita memadamkan hingga malam."

Bantuan seperti heli pengebom air pun terang Bahrani kerap begitu diperlukan jika api sudah terlalu meluas dan sulit dijangkau.

Soal kejadian Karhutla di tahun ini di Banjarbaru. Apabila dikomparasikan di tahun 2018, persentase Karhutla tahun ini diprediksi bakal menurun.

Sebab ditilik dari data tahun 2018 lalu, Banjarbaru menjadi salah satu daerah yang terparah terpapar Karhutla. Totalnya mencapai 650 hektare lahan yang terbakar  Dengan titik kejadian totalnya 266.

Melihat data tersebutlah dan juga beberapa upaya pencegahan lainnya. Bahrani memandang jika Karhutla di Kota Idaman tak akan separah dahulu.

"Dari prakiraan puncak musim kemarau beberapa bulan mendatang juga akan berakhir. Nah sampai sekarang ada 70 hektare yang terdata, tentu kalau dibanding sebelumnya (2018) masih lumayan jauh. Kita berharap semoga tidak ada peningkatan signifikan," harapnya.

Saat ini, selain BPBD Banjarbaru. Karhutla turut ditangani oleh pihak Damkar baik Pemda maupun swasta. Lalu juga aparat TNI-Polri turut dikerahkan mengepung Karhutla. Selain itu keterlibatan masyarakat dan relawan juga saling bahu membahu memadamkan amukan api Karhutla. (rvn/ram/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Balaskan Dendam Kawan, Keroyok Orang Hingga Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 18:10 WIB

Setelah Sempat Dikeroyok, Seorang Pemuda Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 08:00 WIB

Tim Gabungan Kembali Sita Puluhan Botol Miras

Selasa, 26 Maret 2024 | 16:40 WIB
X