Pembangunan SMA di Landasan Ulin: Lahan harus Tersedia Tahun 2019

- Sabtu, 24 Agustus 2019 | 07:42 WIB

BANJARBARU - Sempat jadi polemik. Pelajar SMP/sederajat di Kecamatan Landasan Ulin boleh dibilang dapat angin segar. Pasalnya, pemerintah daerah akan membangun SMA anyar di wilayah tersebut.

Sebagaimana diketahui selama ini, belum ada SMA yang dibangun Landasan Ulin. Hal ini makin memicu polemik usai sistem zonasi diberlakukan. Yang mana membuat ribuan siswa lulusan SMP bingung melanjutkan jenjang pendidikannya.

Pemerintah Kota Banjarbaru yang terus berkoordinasi dengan Pemprov Kalsel memastikan SMA baru bakal siap dibangun. Bahkan diterangkan jika di tahun 2020 pembangunan mulai digodok. "Pasti kita usahakan, targetnya Insya Allah tahun depan mulai dibangun," kata Wawali Banjarbaru, Darmawan Jaya beberapa waktu lalu.

Lalu, dari sisi teknis, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, M Aswan menerangkan jika ranah pembangunan SMA wewenang Disdik Provinsi Kalsel. Namun untuk Pemko katanya akan mengurus soal penyediaan lahan.

"Untuk kita (Disdik Kota Banjarbaru) hanya mencari dan menyediakan lahannya. Tahun 2019 ini pun lahan tersebut sudah harus tersedia karena target pembangunan di tahun 2020," katanya.

Soal kriteria lahan yang dibutuhkan. Aswan menyebut diperlukan minimal dua hektare. Tetapi ia sendiri menarget bisa mendapat sampai enam hektare. "Minimal segitu (dua haktare), tapi diupayakan bisa lebih bahkan sampai enam hektare agar arealnya juga luas," tambahnya.

Untuk besaran dana yang dikucurkan Provinsi, Aswan menerangkan nominal yang diturunkan sebesar satu miliar rupiah. Dengan besaran tersebut saat ini pihaknya sebutnya terus mencari lahan yang efektif dan strategis untuk dibangun SMA.

Menariknya, sebenarnya lahan di areal eks lokalisasi Pembatuan di Landasan Ulin ungkap Aswan jadi salah satu incaran. Sayangnya, di wilayah sana pemilik lahan sudah terlanjut mematok harga lahan yang tinggi. "Mau ambil di sana sebenarnya (eks lokalisasi), tapi sudah dibeli orang dengan harga mahal. Kalau dijual ke kita lagi pasti lebih mahal. Pertimbangan di sana awalnya selain strategis juga ingin menghilangkan kesan negatif wilayah itu," bebernya.

Atas kabar ini, Abdullah, salah satu warga yang berdomisili di Landasan Ulin berharap jika wacana ini tak sekadar janji. Sebab katanya, kebutuhan akan SMA memang begitu diperlukan oleh warga.

"Putra saya memang baru naik ke kelas tiga SMP, tapi beberapa rekan di sini yang anaknya sudah SMA terpaksa harus sekolah di bukan SMA Negeri karena terkendala zonasi. Tentu semoga pemerintah benar-benar merealisasikannya," tegasnya.

Sebelumnya seperti di wartakan Radar Banjarmasin. Komisi III DPRD Banjarbaru mendesak agar pembangunan SMA di Landasan Ulin cepat direalisasi. Mengingat kebutuhan sekolah jenjang atas ini begitu dibutuhkan oleh warga Landasan Ulin dan sekitarnya.

Dari data yang dihimpun, di Kecamatan Landasan Ulin saja terdapat lima SMP yakni SMPN 4, SMPN 8, SMPN 11, SMPN 14 dan SMPN 15. Hal ini belum dari kecamatan Liang Anggang yang bersebelahan dengan kecamatan Landasan Ulin juga memiliki satu SMP yakni SMPN 10 Banjarbaru

Kuantitas tersebut tidak ideal jika dikomparasikan dengan ketersediaan fasilitas pendidikan lanjutan yang ada. Sebab sejauh ini, hanya ada satu SMA saja yang dapat menampung para pelajar lulusan dari dua kecamatan tersebut, yakni SMA Negeri 4 Banjarbaru.

Adapun dilihat dari data yang dimiliki Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru. Di tahun 2019 jumlah pelajar yang lulus dari ke lima SMP di kecamatan Landasan Ulin tersebut ada sebanyak 992 pelajar. Jika ditambah dengan lulusan SMPN 10 Banjarbaru, total pelajar yang lulus mencapai 1115 siswa.

Ribuan pelajar yang ingin menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi ini justru harus memutar otak karena kapasitas SMAN 4 Banjarbaru hanya mampu menampung 348 siswa baru. Alhasil, fenomena ini mau tidak mau mendorong pemerintah daerah untuk membangun SMA Baru di wilayah Kecamatan Landasan Ulin. (rvn/ram/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X