BANJARMASIN – Polri menerapkan manajemen media. Cara ini dianggap ampuh demi menekan peredaran berita hoax di dunia maya.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol M Iqbal menegaskan bahwa manajemen media sebagai unggulan.
“Sebuah strategi tentang bagaimana dapat menimbulkan berita positif, dan menekan berita negatif,” kata Iqbal saat menutup Sosialisasi Pengawasan Media Sosial, Jumat (23/8). Menurutnya, fungsi humas bukan lagi sebagai pendukung. Tapi, sudah menjadi fungsi utama. Bidang ini bertugas me-manage media, khususnya medsos.
Kapolda Kalsel , Irjen Pol Yazid Fananie mengapresiasi kegiatan ini. Ini bagian penting fungsi public relation kepada masyarakat.
“Manajemen media adalah bagian penting bagi tugas Polri. Dalam sebuah idiom disebutkan siapa yang menguasai informasi, akan menguasai dunia. Juga dalam rangka pembentukan opini publik yang positif terhadap tugas-tugas Polri,” jelasnya.
Menurutnya, melalui medsos kita dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan semua. Banyak manfaatnya. Bisa menyebarkan hal positif. Begitu sebaliknya, dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab menyebarkan berita bohong, fitnah, hasutan, ujaran kebencian, bahkan menyebarkan paham radikal yang berujung konflik dan perpecahan.
“Melalui sosialisasi ini kemampuan anggota dapat ditingkatkan dalam menangkal hal-hal negatif. Supaya konflik dan perpecahan bisa dicegah sedini mungkin, demi terciptanya situasi aman, tertib dan damai,” ingatnya.
Iqbal menegaskan era globalisasi sudah datang. Dunia menjadi serba mudah. Perkembangan teknologi informasi berjalan seiring dengan era demokrasi. Panglimanya adalah rakyat. Seluruh kebijakan harus mendapat restu dari masyarakat.
“Makanya kapolri mengeluarkan program Promoter. Kata-kata profesional tidak pernah ada titiknya. Menuntut Polri harus terus belajar dan menyesuaikan,” tuntasnya.(gmp/dye/ema)
