Mengenal Malik, Pedagang Sayur Keliling yang Tampil Nyentrik

- Sabtu, 24 Agustus 2019 | 08:51 WIB

Sayur cil, sayur cil, itulah kata-kata yang digunakan Malik (23) untuk mencari rezeki. Pemuda warga Ulu Benteng, Kabupaten Batola ini berkeliling desa mengayuh sepeda, menjajakan sayur.

-- Oleh: MARABAHAN, Ahmad Mubarak --

Dari sekian banyak penjual sayur yang ditemui, Malik punya ciri khas yang menggelitik. Bujangan ini selalu menggunakan celana panjang training warna merah dan hoodie berwarna hijau. Yang unik, wajahnya selalu dibalut bedak dingin tebal dan kacamata hitam.

Penasaran dengan gayanya, Radar Banjarmasin menyambangi kediaman bujangan yang tinggal di di Jalan Panglima Batur, Kelurahan Ulu Benteng, Marabahan. Malik ternyata hidup seorang diri. Rumah berukuran 4 x 6 yang sudah mulai lapuk itu menjadi tempatnya bernaung.

Soal gayanya yang unik itu, Malik mengaku sengaja agar menjadi daya tarik. "Biar beda dari yang lain. Walau aneh, tapi banyak yang suka dan penasaran," ujarnya.

Malik hidup sendiri setelah sang ayah meninggal saat ia berusia 3 tahun. Sementara ibundanya, belakangan kembali menikah dan mengikuti suami. Sedangkan kakaknya yang sudah beristri, juga tidak lagi tinggal di kampung.

Keluarga Malik yang tinggal dekatnya sekarang tinggal acil (saudara ibu, Red). Rumahnya bersebelahan dengan Malik, juga tinggal sebatang kara dan sedikit keterbelakangan mental. “Acil ini alasan saya tetap bertahan di kampung, tidak ikut ibu," ujar Malik.

Sehingga hasil berjualan sayur yang sudah ditekuninya setahun terakhir ini, selain untuk kebutuhan sendiri, juga digunakan Malik untuk membiayai hidup Acil-nya tersebut. “Karena semua diurus sendiri, harap maklum sedikit berantakan,” candanya.

Soal penghasilan, Malik mengaku jika sedang laris manis untungnya bisa Rp100 ribu. Bila sepi, bisa mendapatkan Rp50 ribu. Ia pun mengaku, selama berjualan sudah banyak dibantu langganan. Terakhir diberi sepeda. Karena sepeda lamanya rusak saat berjualan. "Ada ibu-ibu komplek yang sangat baik," ungkapnya.

Meski penghasilannya sebagai pedagang sayur relatif kecil, Malik mengaku bangga. "Asalkan halal, berjualan sayur pun tidak masalah," ujarnya.

Sebab ujarnya, kehidupannya sekarang bertolak belakang dengan masa lalunya yang kelam. Malik pun sampai meneteskan air mata mengingatnya.

“Saya dulu sering mabuk-mabukan, dapat uang dipakai untuk bersenang-senang. Sampai di akhir tahun 2017 mengalami kecelakaan, sampai koma selama 17 hari. Setelah itulah saya bisa berubah,” ujarnya.

Sekarang, Malik mengaku hanya satu keinginannya yang belum tercapai. Membeli sepeda motor. Bukan untuk gaya-gayaan, tapi tetap untuk berjualan. "Dengan sepeda motor, banyak sayur yang bisa di bawa, otomatis untung yang didapat lebih besar," ujarnya seraya mengaku masih menabung, untuk mewujudkan rencananya itu. (bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X