Di Banjarmasin, Sudah 1 Bocah Positif HIV Sepanjang 2019 ini

- Senin, 26 Agustus 2019 | 09:30 WIB

BANJARMASIN - HIV/AIDS tidak hanya mengancam orang dewasa. Dinas Kesehatan Banjarmasin mencatat, sejak tahun 2012 hingga Juni 2019, sudah 21 anak terdiagnosa positif di Banjarmasin.

Mereka lahir bersama virus mematikan itu. Diturunkan sang ibu ketika tumbuh di dalam rahim. Khusus untuk tahun 2019 saja, sudah satu bocah yang dinyatakan positif menjadi ODHA.

"Dari Januari sampai Juni kemarin, sudah 65 kasus terdeteksi. Satu diantaranya masih anak-anak," kata Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi, akhir pekan tadi.

Tentu saja, bagi sebuah kota besar seperti Banjarmasin, data itu harus disangsikan. Masih banyak kasus-kasus lain yang belum terdeteksi. "Kasus HIV/AIDS memang seperti gunung es," imbuhnya.

Terdeteksi dari pengecekan sampel darah. Sebagian diketahui sejak hari kelahiran. "Sejak masih bayi karena bawaan dari sang ibu berstatus ODHA," jelasnya.

Menengok fakta ini, Machli menegaskan perlunya pemeriksaan sejak dini. Maksudnya sejak si ODHA dinyatakan hamil. "Makanya ibu hamil wajib periksa tiga jenis macam penyakit. Yakni hepatitis, sifilis dan HIV," tukasnya.

Masalahnya, ketika hendak dipraktikkan, menjadi bukan perkara mudah. Dalam pengalaman Machli, ada yang bersedia dan adapula yang menolak diperiksa. Lantaran merasa tak pernah terinfeksi virus HIV.

Bagi seorang ibu yang hidup bersih, jauh dari jarum suntik narkotika atau seks bebas, mungkin merasa aneh dengan HIV. Tapi siapa tahu mereka tertular dari pasangannya.

"Kami sangat memerlukan dukungan masyarakat dan bahkan ulama. Agar ibu-ibu hamil bersedia diperiksa," pungkasnya. Karena jika diketahui lebih awal, penanganan dan pengobatan bisa dilakukan secepatnya. (hid/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X