Kebakaran Hutan dan Lahan, Sahbirin: Bupati/Walikota Jangan Santai

- Senin, 26 Agustus 2019 | 09:58 WIB

BANJARBARU - Gubernur Kalsel Sahbirin Noor telah menyebar surat edaran ke kabupaten/kota se-Kalsel. Melalui surat itu, Paman Birin meminta agar para bupati/walikota ikut terjun langsung dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah masing-masing.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Wahyuddin mengatakan, surat edaran yang disebar Sabtu (24/8) tersebut dibuat berdasarkan tindaklanjut dari Keputusan Gubernur Kalsel Nomor 188.44/0550/KUM/2019 tanggal 31 Mei 2019 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalsel terhitung 1 Juni sampai 31 Oktober 2019.

"Dalam surat itu, bupati/walikota di Kalsel dalam penanganan karhutla diminta terjun langsung memimpin di lapangan untuk memberi komando dan semangat kepada satuan tugas (satgas) yang bekerja di lokasi kebakaran," katanya.

Ditambahkannya, melalui surat edaran tersebut seluruh kepala SKPD kabupaten/kota juga diimbau agar memerintahkan kepada semua pejabat struktural, fungsional dan staf untuk melakukan pertolongan pertama atau pemadaman saat menemukan titik api.

"Misal mereka di jalan, terus ternyata saat melintas ada lahan yang terbakar. Maka, diharapkan ikut melakukan pemadaman," ungkapnya.

Imbauan selanjutnya tentang penanganan karhutla dalam surat edaran gubernur; seluruh daerah diminta menyiagakan sarana dan prasarana pendukung serta personell pemadam kebakaran sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

"Bukan hanya itu, daerah juga diharapkan melakukan langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana asap, akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah masing-masing," beber pria yang akrab disapa Ujud ini.

Di samping itu, dia mengatakan, dalam surat itu gubernur juga meminta supaya daerah mengimbau perusahaan-perusahaan di sektor perkebunan, kehutanan, pertambangan dan lain-lain untuk melakukan langkah antisipasi dan kesiapsiagaan di lingkungannya. Serta, membantu pemadaman apabila terjadi kebakaran di luar kawasan mereka.

Secara terpisah, Kasubid Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Muhari menyampaikan, panasnya cuaca dalam dua bulan terakhir akibat musim kemarau, membuat karhutla rentan terjadi. Mereka mencatat, hingga 24 Agustus sudah 1.586 hektare lahan yang terbakar selama 2019.

Dari jumlah itu, dia menuturkan, lahan paling luas terbakar berada di Tapin dengan luasan sekitar 316 hektare. Disusul Tanah Laut; 296 hektare, Balangan; 165 hektare dan Banjarbaru; 158 hektare. "Selain di empat daerah itu, karhutla juga sering terjadi di Tanah Bumbu. Total lahan yang terbakar di sana sudah 112 hektare," katanya.

Muhari membeberkan, semenjak cuaca panas dalam dua bulan terakhir karhutla hampir terjadi setiap hari. "Saban hari ada dua sampai tiga titik kami temukan," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X