Berawal dari Segelas Kopi, Berhasil Lolos dari Dapil Neraka

- Senin, 26 Agustus 2019 | 10:25 WIB

35 Anggota DPRD Tanbu periode 2019-2024 akan dilantik hari ini. Salah satunya adalah Andi Asdar Wijaya. Dia menjadi anggota dewan termuda setelah berhasil lolos dari Dapil neraka. 

-- Oleh: Karyono, Batulicin -- 

DALAM dunia perpolitikan di Kabupaten Tanah Bumbu, nama Andi Asdar Wijaya tidak begitu familiar. Namanya mulai dikenal ketika dia ikut meramaikan Pemilu 2019 lalu.

Walaupun baru pertama kali terjun ke dunia politik, pria 28 tahun ini berhasil lolos dari Dapil 1 meliputi Kecamatan Simpang Empat dan Batulicin. Dapil ini disebut-sebut sebagai dapil neraka karena banyaknya tokoh dan anggota dewan petahana yang maju dari dapil ini.

Kepada Radar Banjarmasin yang mewawancarainya, Andi menceritakan mengapa dia terjun ke dunia politik. Awalnya menurut pria Kelahiran Bone, Sulawesi Selatan 20 Desember 1990 itu motivasinya karena dorongan dari teman-temannya.

“Ada dari beberapa teman, awalnya ngobrol-ngobrol di warung kopi. Kemudian dari obrolan tadi, teman-teman saya melihat ada potensi untuk masuk ke dunia politik," ucapnya.

Tentu Andi Asdar tak serta merta menerima saran itu. Sebagai anak yang berbakti, dia hendak minta masukan dari orang tuanya di Bone. Gayung bersambut, orang tuanya merestui langkahnya terjun ke dunia politik.

“Kata orang tua saya, kalau memang persiapannya sudah matang dan banyak yang mendukung, kenapa tidak. Silahkan saja mau menjadi caleg,” ujar putra pasangan H Andi Tabara dan Ibu Andi Asni ini.

Jauh sebelum maju menjadi caleg, Andi Asdar mengaku mendapat tawaran dari 5 partai. Namun, dia memilih bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), meski hanya menjadi simpatisan partai saja.

“Sekitar 2 tahun sebelum Pemilu, saya menjadi simpatisan PKS,” ucapnya.

Nah, pada bulan Juli 2018, dia akhirnya menerima tawaran dari Partai Golkar untuk menjadi kader. “Sebelum mengiyakan permintaan Partai Golkar, saya rembukan sama tim. Kami tidak mau orang berpikir yang aneh-aneh tentang saya. Kenapa dulunya menjadi simpatisan PKS, tapi sekarang menjadi kader Golkar,” terangnya.

Andi tentu tergiur karena Golkar adalah partai besar. Di partai berlambang pohon beringin itu, dia bahkan mendapat tempat istimewa. Dia mendapat nomor urut 2 di dapilnya.

Awalnya Andi Asdar merasa kurang percaya diri bertarung di dapil 1. “Saya hanya seorang pendatang di Tanah Bumbu. Baru sekitar tahun 2012 baru ada disini. Saya juga melihat petahana yang ada di dapil 1 rata-rata adalah orang besar semua,” jelasnya.

Namun, berkat semangat yang ditunjukkan teman-temannya, akhirnya Andi Asdar mencoba peruntungannya.

“Semangat dari teman-teman itulah yang memotivasi saya untuk tetap maju. Saya yakin tidak ada yang tidak bisa kalau kita benar-benar ingin meraih kesuksesan. Apapun yang orang lain lakukan, akan tetapi kita lebih fokus dengan usaha kita sendiri, insya allah itulah yang terbaik buat kita. Dan pasti akan mudah kita raih,” paparnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X