BANJARMASIN - Korban jambret satu ini memang berani. Maulina tidak tinggal diam ketika smartphone-nya dirampas dua penjambret. Perempuan 23 tahun itu mengejar pelakunya hingga tertangkap warga.
Insiden itu terjadi di Jalan Anang Adenansi, Banjarmasin Tengah, Minggu (25/8) sekitar jam 10 malam. Lulusan kampus keperawatan itu mengejar penjambret hingga ke Jalan Sudirman. Korban tercatat sebagai warga Jalan Kelayan B RT 4, Banjarmasin Selatan.
Ceritanya, dari Jalan Sutoyo S, Maulina berniat mengunjungi karnaval di Taman Kamboja. Ketika hendak menyeberang jalan, dua lelaki yang mengendarai matic warna merah memepet dari belakang.
Dalam sekejap, smartphone yang dia taruh ke boks kiri bawah setang motor sudah dirampas. Maulina pun tancap gas mengejar pelakunya. Sepanjang jalan, dia meneriaki keduanya maling.
Teriakannya mengundang perhatian warga dan pengendara. Sadar sedang dibuntuti dan diteriaki, kedua penjambret itu panik. Membuat mereka kebingungan mencari jalan pintas untuk menghilangkan jejak.
Mereka malah berbelok ke kawasan Siring Nol Kilometer. Kawasan itu sudah pasti ramai. Keduanya terjebak kerumunan pengunjung siring yang sedang menikmati malam akhir pekan. Mereka diringkus dengan mudah.
"Teriakan korban berhasil mengundang warga dan pengendara yang kemudian turut membantu mengejar. Pelaku panik dan berhasil ditangkap warga," terang Kapolsekta Banjarmasin Tengah AKP Irwan Kurniadi, kemarin (26/8).
Pelaku atas nama Muhammad Ababil, 21 tahun, warga Pekapuran Raya Jembatan VII, Banjarmasin Timur. Rekannya adalah Slamet Riadi, 22 tahun, warga Jalan Padat Karya Gang Batu Merah II, Banjarmasin Utara.
Mengapa Maulina senekat itu? Ponsel yang dirampas itu rupanya canggih dan mahal. Harganya di pasaran sekitar Rp10 juta. "Pelaku kami jebloskan ke sel tahanan. Kami sangkakan Pasal 363 KUHP," pungkas Irwan. (lan/fud/ema)
