BANJARMASIN – 12 tahun penantian tim angkat besi Kalsel untuk bisa lolos ke PON, akhirnya terwujud tahun ini. Yakni, melalui lifter putri Kalsel, Riska Nur Amanda yang tampil di babak Pra Kualifikasi PON (Pra PON) 2019 di Bandung, Jawa Barat, 17-26 Agustus tadi.
Riska membukukan catatan angkatan snatch 71 kilogram, clean and jerk 87 kilogram, serta total 158 kilogram untuk kelas 49 kilogram.
Mudjianto, pelatih tim angkat besi Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) Kalsel menjelaskan Riska sukses mengukir sejarah baru buat angkat besi Kalsel.
“Lifter Kalsel tampil terakhir kalinya di PON XVI 2004 Palembang. Setelah itu, tidak pernah ada lifter Kalsel yang lolos ke PON lagi. Baru tahun ini, Riska membuka sejarah dan memastikan diri tampil di PON XX 2020 Papua,” ungkap pria yang akrab disapa Mudji ini, kemarin (26/8).
Ditambahkan Mudji, Riska merupakan siswa Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, Jakarta.
“Sebelum masuk SKO Ragunan, Riska merupakan atlet PPLPD Kalsel dan latihan intensif di Banjarmasin. Bakat Riska memang sudah terasah sejak masuk PPLPD Kalsel, beberapa Kejurnas sempat diikuti dan pernah menang juga. Di Kejurnas ini, Riska meraih peringkat empat. Sementara, jatah tiket ke PON XX 2020 Papua hanya untuk peringkat pertama sampai peringkat lima,” paparnya.
Selain Riska, Kalsel juga membawa serta dua lifter lagi di Kejurnas tersebut. Yakni, Desi untuk kelas 49 kilogram putri dan Rusdiana untuk kelas 87 kilogram putri.
“Sayang, keduanya belum beruntung masuk peringkat lima besar. Pasalnya, mereka memang tidak ditarget juara, hanya partisipasi sembari menambah jam terbang di level nasional,” sebutnya.(oza/ema)