BANJARMASIN - Muhammad Hidayat ditemukan tergantung di dapur dekat tandon air, kemarin (28/8). Lelaki 40 tahun itu memutuskan mengakhiri hidupnya. Tergantung di rumah kontrakannya di Jalan Prona IV Gang Ridha RT 35 Banjarmasin Selatan.
Saksi pertama, Diana menemukannya sudah tergantung dengan lidah terjulur. Dipastikan, sebelum ditemukan si tetangga, korban sudah berjam-jam meninggal dunia. Jenazahnya kemudian dievakuasi ke kamar pemulasaran Rumah Sakit Ulin untuk divisum.
Salah seorang tetangga yang enggan namanya dikorankan mengatakan, korban sempat meneleponnya. Pagi sebelumnya, Hidayat juga masih tampak di rumahnya.
"Sekitar jam 9 pagi, ada temannya bertandang. Melihat pintu depannya digembok, dia pun pulang. Tak lama, Diana datang untuk mencari tahu. Ketika ditengok dari belakang rumah, ternyata sudah tergantung," kisahnya.
Dengan kaki terjuntai, korban mengenakan jins pendek dan kaus abu-abu. Saudara korban tampak syok berat. Ketika diajak bicara, tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya.
"Rencananya mau dibawa pulang ke Pekapuran. Baru dibawa ke Amuntai (Hulu Sungai Utara) untuk diamankan," tambah si tetangga anonim.
Sebelum gantung diri, lelaki 40 tahun itu ternyata menuliskan pesan terakhir untuk istri dan anaknya. Ditulis pada sebuah buku tulis, komplet dengan dibubuhi tanda tangannya. Buku itu terselip dekat kasur tidur.
Bunyinya, "Deritaku adalah kebahagiaanmu. Dimana anakku?" Dari lembaran lain ditulis, "Dengan doa restu mamaku, insyaallah hidupku selamat".
Kanit Reskrim Polsekta Banjarmasin Selatan, Iptu Ganef B menduga, korban menghadapi masalah keluarga. "Istri korban meninggalkannya sekitar 20 hari yang lalu. Keberadaannya tidak diketahui keluarga. Putranya juga dibawa pergi. Dugaannya kuat karena ada pesan keluhan itu," ujarnya.
Dari hasil visum, juga tak tampak tanda-tanda tindak kekerasan. Korban menggunakan tali rafia yang sudah dianyam. "Sepertinya sudah direncanakan mau gantung diri. Rafia itu dianyam dengan sangat kuat. Kasus ini murni bunuh diri," pungkas Ganef mewakili Kapolsekta Bansel AKP H Idit Aditya. (lan/fud/ema)
