BANJARMASIN – Ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2020 dipastikan batal digelar di Papua. Pertimbangan masih minimnya venue olahraga yang tersedia dan pemulihan keamanan, membuat Pemprov Papua menyerahkan pelaksanaan Peparnas XVI 2020 kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI. Papua hanya akan fokus menggarap PON XX 2020.
Lantas, Kemenpora RI menawarkan DKI Jakarta sebagai tuan rumah Peparnas XVI 2020 menggantikan Papua. Namun, tawaran tersebut masih belum direspon oleh Pemprov DKI Jakarta. Opsi kemudian mengemuka apabila ada daerah lain yang berminat jadi tuan rumah Peparnas XVI 2020.
Apakah Kalsel bersedia jadi tuan rumah Peparnas XVI 2020? Ketua National Paralympic Comitee (NPC) Kalsel, H Ahmad Firdaus punya jawaban sendiri.
“NPC Kalsel tak berencana menggelar Peparnas XVI 2020. Soalnya, dari segi fasilitas berupa venue olahraga, Kalsel masih dalam tahap renovasi dan pembangunan. Selain itu, waktu persiapannya juga sudah sangat mepet,” ungkap pria yang akrab disapa Daus ini kepada Radar Banjarmasin, kemarin (28/8).
Ditambahkan Daus, pihaknya tak mempersoalkan perihal batalnya Papua sebagai tuan rumah Peparnas XVI 2020. “Yang jelas, di provinsi manapun Peparnas XVI 2020 digelar, paralimpian NPC Kalsel siap tanding. Untuk saat ini, persiapan kami bahkan sudah mencapai kurang lebih 80 persen, tinggal pemantapan menjelang pelaksanaan Peparnas XVI 2020,” sebutnya.
Saat ini, NPC Kalsel sudah menyiapkan sekitar 96 paralimpian Kalsel menuju Peparnas XVI 2020. “Akhir tahun ini, kami akan kembali mengadakan seleksi paralimpian. Soalnya, kami masih memerlukan sedikitnya 30 paralimpian lagi untuk masuk sebagai kontingen Kalsel di Peparnas XVI 2020,” paparnya.
Yang tak kalah penting, NPC Kalsel bertekad memperbaiki peringkat. “Di Peparnas XV 2016 Jabar, kontingen NPC Kalsel duduk di peringkat enam nasional dengan 33 medali emas, 23 medali perak, dan 22 medali perunggu. Tahun ini, kami berupaya masuk peringkat tiga besar nasional,” tandasnya.(oza/ema)