BANJARMASIN - Kota ini sekarang punya perda rencana pembangunan industri jangka panjang. Tak tanggung-tanggung, perencanaannya merentang dari tahun 2019 sampai 2039. Peraturan itu baru disahkan pekan tadi. Pada rapat paripurna terakhir DPRD Banjarmasin periode 2014-2019.
Ketua pansus raperda, Aman Fahriansyah menjelaskan, bahwa perda itu punya misi bagus. Menumbuhkan dan mengembangkan industri di Banjarmasin. Termasuk juga pengelolaan berbasis sumberdaya lokal.
"Selain itu untuk menguatkan daya saing industri melalui inovasi dan teknologi," katanya. Dalam draf perda tersebut juga dibuat strategi pembangunan industri jangka 20 tahun. Meliputi pembangunan SDM, sarana dan prasarana serta sentra industri.
"Jadi akan ditetapkan industri unggulan di kota ini untuk bisa bersinergi dengan rencana pembangunan dan kebijakan industri nasional dan provinsi," terang politikus PPP itu.
Aman menambahkan, dalam perda itu ada beberapa industri unggulan yang bisa dikembangkan. Salah satunya adalah industri kreatif. Seperti kerajinan Sasirangan yang merupakan kain tenun khas Kalsel.
"Jika dikembangkan, salah satu pilihan industri ini punya potensi besar. Apalagi jika melihat geliatnya yang belakangan sangat bagus," tuturnya.
Meski begitu, bukan berarti industri lain tak bisa dikembangkan. Dalam rencana pembangunannya, masih ada peluang lain. Sebut saja bahan bangunan dan alat transportasi.
Intinya, Banjarmasin sedang memandang masa depan. Apalagi kota ini punya pelabuhan besar yang menjadi pintu keluar dan masuk berbagai kepentingan. Sehingga memiliki peluang besar untuk mengembangkan dunia industrinya.
Begitulah cita-cita dibuatnya perda itu. "Jadi kalau dikaitkan dengan visi pembangunan industri di kota ini, yakni mewujudkan Banjarmasin sebagai zona industri yang maju dan berdaya saing," pungkasnya. (nur/fud/ema)
