BANJARMASIN - Meski sudah bekerja, Lapas Kelas IIA Banjarmasin tetap ingin pegawainya meningkatkan pendidikan. Puluhan pegawainya dikuliahkan di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sultan Adam Banjarmasin.
Ini merupakan hasil kerja sama antara Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam Banjarmasin dengan STIHSA Banjarmasin.
“30 pegawai kami akan dikuliahkan,” sebut Plt Kepala Lapas Teluk Dalam Banjarmasin, Kusbiyantoro usai penandatanganan MoU, Jumat (30/8) pagi.
Kusbiyantoro berharap kerja sama ini tidak berhenti sampai di sini saja. Tapi, terus berlanjut. Para pegawai yang akan melanjutkan pendidikan di bidang hukum bisa menyelesaikan sampai mendapatkan gelar sarjana.
“Bahkan kalau memungkinkan akan saya koordinasikan dengan warga binaan. Jadi, juga bisa melanjutkan kuliah. Bukan hanya pegawai saja yang unggul, tapi juga warga binaan,” cetusnya.
Program kerja sama pendidikan ini bisa menjadi jembatan bagi pegawai Lapas kelas IIA Banjarmasin untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan dalam bidang hukum. “Biar bisa dirasakan manfaatnya,” harapnya.
Ketua STIH Sultan Adam, DR Abdul Halim Shahab mengungkapkan STIHSA termasuk perguruan tinggi tertua yang bergerak di bidang hukum di Banjarmasin. Sudah banyak alumnus berprestasi yang berkiprah di lembaga hukum di Kalsel.
“Mudah-mudahan para pegawai Lapas bisa seperti para pendahulunya yang berprestasi. Menuntut ilmu itu hukumnya wajib. Merugilah mereka yang tidak mau menuntut ilmu setinggi-tingginya,” sarannya.
Selain penandatanganan MoU kerja sama pendidikan, sekaligus juga simbolis pemasangan almamater STIHSA kepada pegawai Lapas Banjarmasin.(gmp/dye/ema)
