2 Desa di Tanah Laut Dikepung Api Selama 13 Jam

- Sabtu, 31 Agustus 2019 | 10:27 WIB

PELAIHARI – Kebakaran hutan dan lahan dalam skala luas, membuat panik warga dua desa di Kabupaten Tanah Laut, yakni Desa Gunung Raja Kecamatan Tambang Ulang dan Desa Banua Raya Kecamatan Bati-Bati, Kamis (29/8) sore. Karhutla juga membuat asap tebal menyelimuti Jalan A Yani yang membelah desa tersebut.

Luasnya kebakaran ini, karena api melahap bundung (Actinoscirpus grossus), sejenis rumput. Selama musim hujan dan rawa berair, tanaman ini tumbuh subur dan tinggi di lahan rawa, sementara saat kemarau bundung mengering dan rentan terbakar.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 15.00 Wita itu juga diperparah dengan angin yang bertiup kencang, sehingga api menyebar dengan cepat ke puluhan titik api. Membuat tim pemadam bersama warga kesulitan untuk menjangkaunya.

Upaya pemadaman pun dilakukan dari darat dibantu personel TRC BPBD Tanah Laut, Subsatgas Kodim 1009/Pelaihari, Posko Aju Polres Tala, Satgas Posko 3 BPBD Prov Kalsel, Satpol PP dan Damkar Tala, Manggala Agni Tala, KPH Tala, mobil tangki PDAM. Mobil tangki DPRPLH dan BPK Swasta dari Tanah Laut, Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura.

Upaya pemadaman di lapangan bahkan dilakukan hingga hari berganti, Jumat (30/8) pukul 02.30 Wita. Bahkan kemarin, tim pemadam kembali menyisir sejumlah titik api yang kembali menyala di lokasi yang sama.

Sementara dari udara, helikopter water bombing bolak balik menyiramkan api ke sejumlah titik yang jauh dari jangkauan personel di darat.

Asap tebal dari kebakaran ini pun membuat mata pedih dan sulit untuk bernafas. Hingga membuat sebagian warga Desa Benua Raya keluar rumah, menghindari kepungan asap, mencari tempat yang lebih aman.

Sementara di jalan raya, kemacetan panjang terjadi, karena pengendara memelankan kendaraan, akibat jarak pandang yang sangat terbatas.

Di sebelah selatan, warga RT 6 Desa Gunung Raja bahkan sudah dibuat panik sejak pukul 13.30 Wita.

Kepala Desa Gunung Raja Syamsiar pun terlihat sibuk mengatur arus lalulintas, sembari berusaha memohon kepada regu pemadam kebakaran yang membawa mobil tanki berisi air, untuk berhenti, karena api sudah mendekati pemukiman warga.

“Allahu Akbar, Allahu Akbar , Ya Allah padamkan api,” ucapnya nyaring dengan penuh pengharapan.

Kepala Pelaksana BPBD Tala M Kusri pun turun ke lapangan, tak henti radio komunikasinya berbunyi. Ia pun meminta relawan PMI Tala untuk datang ke lokasi kebakaran, membantu warga yang sesak napas. “Kami juga minta masker,” ungkapnya.

Kusri tampak tegang dan kelelahan, pasalnya hari itu pihaknya menghadapi sejumlah kasus kebakaran di beberapa titik berbeda. Berdasarkan laporan ujarnya, di hari itu sejumlah kasus kebakaran juga terjadi di Kecamatan Panyipatan, Takisung, Pelaihari, Kurau, Tambang Ulang dan Bati-Bati. “Tidak ada rumah yang terbakar, hanya lahan yang terbakar,” jelasnya.

Sementara itu, akibat asap tiga warga harus dirawat di Puskesmas Bati–Bati. “Anak saya tadi pingsan, Alhamdulillah sekarang sudah membaik,” ucap Ifah warga Desa Benua Raya.

Ifah sebelumnya tidak mengetahui kejadian ini, namun saat pulang dari ladang asap tebal dari kebakaran lahan mengarah ke rumahnya, dan dua anaknya tidak tahan menghirup asap tebal itu, dan membuat salah satunya pingsan. Akhirnya, langsung dilarikan ke Puskesmas Bati-Bati.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB
X