Akses ke Bandara, Sisa 3 Km yang Belum Teraspal

- Sabtu, 31 Agustus 2019 | 10:46 WIB

BANJARBARU - Pemprov Kalsel melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tahun ini kembali jor-joran mengeluarkan anggaran untuk menyelesaikan pembangunan jalan menuju Bandara Syamsudin Noor

Kabid Bina Marga PUPR Kalsel Yasin Toyib mengungkapkan, pada 2019 ini total sekitar Rp65 miliar dihabiskan untuk melanjutkan pembangunan akses bandara sepanjang 19,23 kilometer tersebut. "Dari Rp65 miliar itu, Rp40 miliar dianggarkan pada APBD dan Rp25 miliar di APBD Perubahan," ungkapnya.

Dia memaparkan, anggaran pertama sebesar Rp40 miliar digunakan untuk membangun empat titik jalan di sepanjang akses bandara yang menghubungkan antara Jalan Golf, Jalan Lingkar Utara dan Bandara Syamsudin Noor tersebut.

Rincian paket proyeknya yakni, Jalan Golf sepanjang 500 meter, dengan nilai kontrak Rp4,51 miliar. Lalu, paket Simpang 3 Lingkar Utara - Simpang 3 Jalan Golf sepanjang 606 meter senilai Rp9,4 miliar.

Kemudian, paket Jalan Simpang 3 Golf - Jalan Kasturi sepanjang satu kilometer, dengan nilai kontrak Rp17,7 miliar. Serta, paket Jalan Kasturi - Jalan Akses Bandara - Jalan Lingkar Utara (paket II) sepanjang 320 meter, dengan dana Rp4,96 miliar.

Yasin menyampaikan, empat paket proyek tersebut saat ini dua diantaranya sudah rampung. Sementara sisanya tinggal sedikit. "Yang sudah rampung, paket di Jalan Golf dan Lingkar Utara - Simpang Tiga Golf," ucapnya.

Disampaikannya, saat empat paket proyek itu selesai, masih ada 6 kilometer akses bandara yang belum diaspal. Namun, pada APBD Perubahan hanya bisa dianggarkan Rp25 miliar untuk pengaspalan sepanjang tiga kilometer. "Karena anggaran dari APBD Perubahan hanya cukup membangun tiga kilometer. Maka, tiga kilometer sisanya kami kerjakan di tahun depan," bebernya.

Meski masih ada yang belum diaspal, Yasin menuturkan bahwa jalan sudah bisa digunakan masyarakat untuk menuju ke Bandara Syamsudin Noor. Karena kondisinya sudah keras. "Selain itu, ada beberapa alternatif jalan lain yang bisa digunakan masyarakat. Jadi, belum rampungnya pengaspalan tidak masalah untuk operasional bandara yang baru," tuturnya.

Sementara itu, terkait perkembangan proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor. Manajer Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor (PPBDJ) Dadang Dian Hendiana melalui Humas PPBDJ Enggo menyampaikan, pada 18 Agustus 2019 total progresnya sudah mencapai 82 persen. "Progresnya lebih 10 persen dari target yang ditetapkan pada tanggal itu, yang hanya 72 persen," katanya.

Jika dilihat progres perpaketnya, dia menyebut saat ini proyek paket II melingkupi pembangunan infrastruktur, bangunan penunjang dan perluasan apron progresnya sudah 100 persen.

Karena semua bangunan di dalam paket itu pembangunannya telah rampung. "Bangunan yang selesai pada paket I selain perluasan apron, yakni kantor administrasi, masjid, kargo, gedung avsec dan pond," sebutnya.

Sedangkan untuk paket I, Enggo menuturkan proyek yang meliputi pembangunan terminal dan fasilitas penunjangnya itu progresnya sudah 71, 10 persen. "Ini juga lebih dari target. Karena rencananya hanya 56 persen, ternyata realisasinya 71,10 persen," tuturnya.

Melihat progresnya yang sangat cepat, dia optimis proyek pengembangan bandara dapat selesai tepat waktu. Sebab, dalam beberapa pekan terakhir hujan juga jarang turun. "Sesuai target, bandara bakal selesai Oktober dan dioperasikan pada November 2019," pungkasnya. (ris/tof/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X