Gara-gara Ini, Surat Imbauan Disdik HST Viral. Kini Sudah Diralat Sebelum Disebar

- Sabtu, 31 Agustus 2019 | 10:58 WIB

BARABAI – Netizen media sosial di Kabupaten Hulu Sungai Tengah kemarin (30/8) dihebohkan dengan beredarnya sebuah foto surat imbauan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Isi surat terkait gelaran Lomba Pawai Taaruf 1 Muharram 1441 Hijriah yang bakal digelar Minggu (1/9). 

Dalam surat imbauan tersebut dituliskan bahwa, selain mengajak masyarakat berpartisipasi untuk mengikuti kegiatan, Dinas Pendidikan juga mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan atau membawa atribut bendera tauhid pada saat kegiatan digelar. Sontak saja imbauan itu menjadi perhatian netizen. Beragam komentar pun bermunculan terkait poin imbauan tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten HST, Chairiah, menjelaskan bahwa imbauan itu dikeluarkan berdasarkan hasil koordinasi bersama antara pihak Dinas Pendidikan dan Polres HST, Kamis (29/8) lalu.

Kemudian, surat imbauan itu sebenarnya ditujukan untuk internal saja, alias hanya diedarkan sebatas di grup WhatsApp Kepala SD dan SMP se-Kabupaten HST. “Jadi bukan untuk umum dan belum diedarkan ke sekolah-sekolah,” jelas Chairiah ketika ditemui Radar Banjarmasin, kemarin (30/8).

“Pihak Intel Polres HST meminta agar peserta pawai tidak membawa atau menggunakan bendera tauhid pada acara pawai. Maka atas dasar itu pula dalam surat tersebut kami cantumkan,” ungkapnya.

Chairiah juga menambahkan, pihaknya sama sekali tidak ada maksud tertentu terkait surat imbauan yang dibuat. Justru sebaliknya, dia mengaku khawatir kalau-kalau bendera yang dibawa malah terjatuh atau terinjak. Karena mayoritas peserta pawai adalah anak-anak SD dan SMP.

“Kemudian, berkaca pada kegiatan yang sama pada tahun lalu, salah satu sekolah yang tidak tahu atau mungkin tidak sengaja membawa bendera tauhid, diperiksa dan dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan,” bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres HST AKBP Sabana Atmojo, menjelaskan bahwa ada miskomunikasi antara pihaknya dan Dinas Pendidikan Kabupaten HST. Khususnya, terkait poin yang menyebutkan bendera tauhid.

Dia mengatakan bahwa redaksi kalimat yang tertera, seharusnya mengimbau agar para peserta pawai tidak membawa atribut atau simbol-simbol yang kerap dikenakan oleh ormas yang sudah dilarang oleh Pemerintah RI.

“Tujuan kami hanya untuk menjaga agar setiap acara yang berbau keagamaan, tidak disusupi oleh orang-orang atau ormas radikal,” ucapnya. Dia juga menambahkan, hendaknya Lomba Pawai Taaruf yang digelar, mengedepankan semangat menjaga keamanan dan kebersamaan. “Mari tetap kita jaga kerukunan masyarakat kita yang sudah kondusif dan bersama-sama saling menghormati,” imbaunya.

Terkait imbauan tersebut, salah seorang warga Barabai, Arman, menyayangkan viralnya surat itu. Padahal menurutnya, hal tersebut bisa diselesaikan dengan menanyakan langsung kepada pihak terkait atau penyelenggara.

“Sekarang kita perlu hati-hati. Sedikit saja ada hal aneh, bisa langsung viral. Kemudian, pemerintah juga seharusnya jeli melihat situasi,” ucapnya.

Perlu diketahui, saat ini surat imbauan yang sebelumnya beredar sudah diralat. Yakni dengan imbauan agar seluruh sekolah dari tingkat SD hingga SMP, turut berpartisipasi memeriahkan Lomba Pawai Taaruf 1 Muharram 1441 Hijriah.

Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten HST juga memohon maaf jika ada yang tersinggung terkait redaksi kalimat yang tertera pada surat imbauan, hingga kemudian terlanjur viral di media sosial itu. (war/tof/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X