Kala ULM Bikin Mobil Listrik Penumpang Perdana di Banua

- Minggu, 1 September 2019 | 10:45 WIB

Mobil listrik penumpang akhirnya hadir. Adalah Wasaka Team yang berhasil merealisasikannya. Kemarin di Kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Team ULM Banjarbaru, mobil berwarna kuning ini diluncurkan secara resmi.

-------------------------

Pertama ditilik. Mobil listrik ini mengingatkan dengan mobil golf. Ya, bentuknya sangat mirip. Bagian samping dibuat terbuka tanpa pintu. Lengkap dengan kursi yang bisa menampung sampai enam orang.

Selidik demi selidik, bentuk mobil ini ternyata memang terinspirasi dari mobil golf. Yang membedakan, mobil ini punya bagian atap yang berbeda. Sebab, panel surya (surya cell) bertenaga 200 WP ditanam di atapnya.

"Jadi selain menggunakan baterai, mobil ini juga bisa memanfaatkan cahaya matahari lewat panel surya di atapnya. Jadi sambil parkir atau jalan bisa terus mengisi lewat paparan terik matahari," ujar Reynaldy Perdana, Manajer non Teknis Wasaka Team.

Ya, kemarin mobil ramah lingkungan dan polusi ini resmi diperkenalkan kepada publik. Buah tangan mahasiswa ULM Fakultas Teknik ini juga diresmikan Rektor ULM, Prof Sutarto Hadi.

Berbicara mobil listrik, memang Wasaka Team pernah menelurkannya beberapa tahun lalu. Namun kapasitasnya bukan mobil sebagai penumpang massal. Melainkan mobil listrik yang diikutkan kontes di tingkat internasional.

Sejak proyek itu, pengerjaan mobil listrik penumpang hanya tinggal menunggu waktu. Reynaldy mengatakan untuk membuat satu purwarupa mobil ini dibutuhkan waktu satu bulan 15 hari. Namun untuk riset dan pengembangannya sudah dimulai dari Juni 2019 lalu.

"Kita (Wasaka Team) mulai awal sekali tahun 2015, tapi hanya untuk lomba. Makin ke sini terus melakukan riset, nah di tahun 2019 akhirnya bisa mulai mengerjakannya," bebernya.

Dalam pengembangan, mereka juga mengalami permasalahan klasik; kekurangan dana. Makanya kata Reynaldy, meski sudah mulai dari 2015, hanya di tahun 2019 bisa dieksekusi.

"Kita langsung dapat bantuan dan dukungan dari bapak Rektor di tahun 2019 ini, Alhamdulillah bisa selesai dan dipergunakan. Untuk biaya pembuatan totalnya 110 juta rupiah," infonya.

Meski telah melalui riset dan pengembangan, rupanya ketika proses pengerjaan, beberapa kendala sempat dialami tim. Salah satunya cerita Reynaldy ihwal pembentukan bodi mobil.

"Kalau ditanya paling susah, ya pembentukan bodi. Gimana agar bentuknya tetap estetik, terus aerodinamikanya hingga soal presisinya. Di bodi sih yang agak susah kemarin," kenangnya.

Meski secara pengerjaan desain dan bahan bodi ini dilakoni oleh Wasaka Team. Namun beberapa komponen inti harus didatangkan dari luar. Bahkan ada komponen yang dari luar negeri.

"Untuk baterai kita beli di Amerika, kapasitasnya 8000 watt. Lalu dinamo listriknya juga beli di liuar, namun masih dalam negeri. Kalau sisanya dibikin sendiri di sini," terangnya.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X