Masih ingat video penarikan sedotan plastik dari hidung penyu? Yup, video itu viral dan menjadi sorotan dalam beberapa tahun belakangan.
That mean, sampah sekecil bilah sedotan pun dapat mengancam ekosistem. Apalagi sampah-sampah plastik yang berukuran besar.
Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, beberapa tahun belakangan muncullah gerakan stop menggunakan sedotan plastik. Sebagai gantinya, kini ada sedotan reusable.
Sesuai namanya, sedotan reusable dapat digunakan kembali atau dipakai berkali-kali. Sehingga, setelah dipakai, sedotan itu bisa disimpan dan nggak perlu dibuang.
Gerakan ini sudah banyak dilakukan. Tak hanya personal ataupun oleh komunitas pecinta alam, kafe-kafe pun ikut menggalakkan stop sedotan plastik. Salah satunya seperti di kafe Worth It Coffee, Banjarmasin.
Kafe yang berada di Jalan Sultan Adam, Banjarmasin itu memberlakukan sedotan reusable sejak pertengahan Juli lalu. "Kita juga pengin ikut mendukung program pemerintah untuk pengurangan penggunaan plastik, salah satunya dari sedotan," ucap Deni Rinaldi, Assisten Head Barista Worth It Coffee.
Sedotan reusable terdiri dari berbagai jenis lho. Mulai dari yang berbahan stainless steel, kaca, silikon, bambu, hingga yang terbuat dari plastik tebal.
Di Worth It Coffee sendiri memilih sedotan berbahan stainless. Karena sedotan ini lebih awet, ringan, dan harganya terjangkau. Dengan membeli seharga Rp8.000, Sobat Muda bisa sedotan ini sepuasnya. "Dari segi tampilan, sedotan stainless juga terlihat lebih elegan," ucap Deni.
Gerakan itu menuai respons positif dari para pengunjung Worth It Coffee. Kebanyakan diantaranya ikut mendukung stop pemakaian sedotan plastik. Yakni dengan membeli atau membawa sendiri sedotan reusable.
Namun, ada juga yang masih belum tahu. Nah, disinilah peran para barista untuk melayani sembari mengedukasi. "Ada juga yang kaget. Kami beri penjelasan agar mereka tahu," tutur Deni.
Si manis Rika Harnita juga tertarik dengan penggunaan sedotan reusable. Karena itu merupakan salah satu langkah bijak dalam mengurangi sampah plastik.
"Pastinya mendukung dong, karena ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan lingkungan dan mengurangi tumpukan sampah," ungkap mahasiswi FEB ULM itu.
Rika sendiri lebih tertarik sedotan reusable berbahan stainless steel. Karena ia yakin sedotan ini nggak gampang rusak. "Bisa dipakai berkali-kali dan terlihat bagus," tuntasnya. (tia/ema)
