Ibnu Sina Tantang Siswa Menulis tentang Banjarmasin

- Selasa, 3 September 2019 | 11:49 WIB

10 detik awal yang dilakukan 79 persen generasi milenial saat bangun pagi adalah mengambil handpone. Percaya? Setidaknya itulah yang diungkapkan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dalam Program Literasi Wartawan Masuk Sekolah di SMPN 1 Banjarmasin, kemarin.

----

Laporan dari Indonesia Millenial Report 2018 ini dibeberkan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina untuk memotivasi siswa. Menurut Ibnu kebiasan itu menggambarkan rendahnya budaya literasi.

"Banyak yang meninggalkan tulisan dan membaca," ucapnya di depan peserta program Literasi Wartawan Masuk Sekolah yang memadati aula olah raga.

Didaulat sebagai pembuka acara kerjasama DInas Pendidikan dan Radar Banjarmasin ini, Ibnu mengatakan program semacam ini lah yang bisa mendorong dan menghidupkan dunia literasi khususnya di Banjarmasin.

"Saya ingin dengan program Literasi Wartawan Masuk Sekolah ini, anak-anak di Banjarmasin tetap punya skil menulis dan membaca.

Ibnu bahkan sempat melemparkan challenge. Tantangannya adalah peserta program yang hadir bisa menuliskan tentang Kota Banjarmasin.

" Misalnya membuat tulisan atau konten yang positif tentang kota Banjarmasin, misalnya di bidang kesehatan, pendidikan, wisata sungai, dan wirausaha baru dengan gaya kalian sendiri," ucap Ibnu kepada siswa-siswa SMPN 1 Banjarmasin.

SMPN 1 Banjarmasin memang menjadi sekolah pertama yang menjadi tuan rumah Program Literasi Wartawan Masuk Sekolah. Program ini diikuti 400 siswa dari 20 sekolah se-Banjarmasin.

Direktur Radar Banjarmasin H Suriansyah Achmad yang berhadir di acara pembukaan tersebut mengatakan sejatinya program literasi ini bukan yang pertama kali bagi Radar Banjarmasin.

"Program ini sudah dijalankan Radar Banjarmasin sejak 10 tahun yang lalu," ucapnya. Dulunya program literasi yang digelar Radar Banjarmasin belum menyasar pelajar SMP/SMA tetapi hanya untuk pegawai kehumasan swasta maupun pemerintah.

Selanjutnya program berkembang. Kali ini Radar Banjarmasin memasuki kampus-kampus dan mengajari mahasiswa di perguruan tinggi untuk menulis. "Itu juga karena masukan dari teman-teman mahasiswa yang merasa perlu ikut karena ini berkaitan dengan program akhir semester untuk tugas akhir yakni skripsi," ucapnya.

Suriansyah menyambut kegelisahan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina tentang tren dunia literasi yang semakin menurun.

"Ada kekhawatiran kami dengan perkembangan yang ada. Apalagi melihat budaya literasi kita sangat menurun jauh. Untuk durasi membaca saat ini dari survey hanya 30 menit sampai 59 menit perharinya yang dilakukan anak-anak," ungkapnya.

Suriansyah mengharapkan dengan program ini siswa-siswa bisa tumbuh lagi minatnya untuk membaca dan menulis.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X