BANJARMASIN - Demi mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan, Pemprov Kalsel sedang bertekad membangun sektor pariwisata. Salah satunya melalui peningkatan sumber daya manusia pengelola objek wisata.
"Kami memberangkatkan 15 orang anggota Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dan empat aparatur desa ke Bali," kata Kepala Dinas Pariwisata Kalsel Dahnial Kipli, kemarin (3/9).
Selama tiga hari, di sana mereka belajar tentang tata kelola objek wisata. Sasarannya, Desa Wisata Panglipuran dan Museum Geopark Batur di Kabupaten Bangli.
Ditambahkan Dahnial, sebelum diberangkatkan, gubernur telah berpesan agar mereka belajar bersungguh-sungguh. Tidak boleh bersantai. Pelajari dan perhatikan bagaimana Bali mengurusi objek wisatanya.
Apalagi keberangkatan mereka sudah dibiayai mahal oleh APBD. "Ilmu yang sudah diperoleh selama di sana harus diterapkan ke Banua," tegas Dahnial.
Apa target konkretnya? Rombongan akan membantu percepatan Geopark Meratus di Kalsel yang telah meraih pengakuan dari UNESCO.
Pemprov mulai membangun sejumlah sarana seperti lokasi parkir, gazebo, dermaga dan toilet di sejumlah objek wisata Banua. "Kedepan, sektor pariwisata Banua mampu menjadi tulang punggung ekonomi baru," cetusnya. (gmp/at/fud/ema)