BANJARMASIN - Satlantas Polresta Banjarmasin menggelar Operasi Patuh Intan 2019 di Jalan Sudirman, persis di depan Masjid Sabilal Muhtadin, kemarin (3/9) sore. Targetnya kendaraan roda dua.
Digelar sejak tanggal 29 Agustus dengan lokasi acak, sudah ribuan pengendara yang ditilang. "Lokasinya tergantung kerawanan. Semua daerah akan kami tindak. Merata di lima kecamatan. Hari ini kebetulan di Banjarmasin Tengah," ujar KBO Satlantas Polresta Banjarmasin, Ipda Sunaryanto.
Rata-rata pelanggaran masih berkisar pada kelalaian surat berkendara. "Seperti hari ini (kemarin), hampir 30 persen tidak membawa SIM. Padahal sudah memiliki SIM. Alasannya sama. Buru-buru berangkat jadi lupa membawa," tambahnya.
Disebutkannya, memasuki hari keenam razia, yang masuk e-Tilang sudah 1.605 pelanggaran. "Ditambah lagi hari ini kedapatan 61 pelanggar," tukasnya. Padahal, razia itu hanya digelar selama setengah jam.
Harus dicatat, ada sekitar 150 anak dibawah umur yang belum mempunyai SIM dan ditilang. Rata-rata berstatus pelajar. Naik motor untuk berangkat dan pulang sekolah.
Sunaryanto berharap, lewat operasi ini masyarakat lebih berhati-hati dalam berkendara. "Operasi demi meningkatkan kepatuhan berlalu lintas. Menekan angka kecelakaan di jalan raya," harapnya.
Fahri, siswa SMK Muhammadiyah 2, terkena razia gara-gara tidak mempunyai SIM. Berangkat dari Jalan Soetoyo S, ia masih menggunakan jas almamater sekolah. Niatnya mau mengerjakan tugas di rumah teman. "Saya tidak punya SIM. STNK-nya juga masih sementara. Jadi motor saya diangkut ke Polresta," keluhnya.
Nasib serupa dialami Priska. Sepulang bekerja dari Jalan Ahmad Yani kilometer lima, dia tak membawa selembar pun surat berkendara. "Mau ngisi bensin di SPBU sini. Eh malah kena tilang. Saya menunggu jemputan," ungkap warga Kayu Tangi itu. (hid/fud/ema)
