BUMD Pemprov Masih Rugi, Hotel Batung Batulis Mencari Investor

- Kamis, 5 September 2019 | 13:01 WIB

BANJARMASIN – Sejatinya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dapat menambah pundi-pundi pemasukan daerah. Sayangnya, dari sejumlah BUMD yang dimiliki Pemprov Kalsel, tak semuanya membukukan laba. Beberapa malah menanggung kerugian.

Dari beberapa BUMD yang dimiliki Pemprov, hanya PT Bank Pembangunan Banua (Bank Kalsel), PT Bangun Banua, PT Asuransi Bangun Askrida, dan PT Jamkrida Kalsel yang telah memberikan keuntungan.

Bank Kalsel tahun ini telah membukukan keuntungan sebesar Rp20,290 miliar. Sementara, PT Jamkrida Kalsel juga sudah memberikan bagi hasil mereka sebesar Rp113,6 juta.

Dari data Badan Keuangan Daerah Kalsel, BUMD semacam Askrida dan PT Bangun Banua hingga bulan Mei lalu masih belum memberikan kontribusi. .

Masih ngos-ngosannya suntikan pemasukan daerah dari beberapa BUMD yang dimiliki Pemprov Kalsel, diakui Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Ekonomi Pembangunan Setdaprov Kalsel, Hanif Faisol Nuropiq. PT Bangun Banua yang bergerak di lini bisnis pertambangan, perhotelan, industri dan properti masih belum maksimal. Dari sembilan anak grup PT Bangun Banua, hanya PT Ambapers yang berkontribusi nyata.


Kontribusinya pun sebut Hanif masih sangat kecil jika dibandingkan dengan potensi yang ada. Tahun 2018 tadi bebernya, kontribusi Ambapers mencapai Rp27 miliar. Hanif menghitung, kontribusi melalui alur Barito ini seharusnya bisa sampai Rp100 miliar pertahun. “Masih sangat kecil Rp27 miliar itu. Padahal bisa lebih dari itu jika dimaksimalkan betul-betul,” sebutnya.

Untuk diketahui, pengelolaan pengerukan alur Barito ini PT Ambapers hanya mendapatkan 12 persen dari retribusi tiap tongkang muatan batu bara, sedangkan 88 persennya merupakan hak kontraktor. Dari fee 12 persen itu Pemprov Kalsel melalui PT Bangun Banua harus dibagi 60:40 dengan PT Pelindo. “Ini tak adil. Sekarang kami tengah mengkaji renegoisasi kontrak dengan pihak ketiga. Kami ingin porsi Pemprov dinaikkan,” kata Hanif.


Untuk membenahi PT Bangun Banua, Hanif menjanjikan dalam waktu dua bulan ini akan melakukan ekspose rencana kerja dan anggaran perusahaan. Pasalnya, hampir semua anak perusahaan masih belum efektif. “Akan saya bongkar semua, dan akan ditingkatkan kinerjanya dengan target-target terukur,” tegasnya.


Terpisah, Direktur Umum PT Bangun Banua, Wisnadi mengakui setoran PAD dari pihaknya masih kalah jika dibandingkan dengan Bank Kalsel. Dari laba tahun 2018 lalu yang disetor ke kas daerah tahun ini hanya mencapai Rp850 juta lebih. Meski memang dikatakannya angka itu sudah meningkat dibanding tahun 2017. “Masih ada peningkatan, tahun 2017 setoran ke PAD berkisar Rp820 juta,” sebut Wisnadi kemarin.

Tahun ini, pihaknya memperkirakan akan memberikan sumbangsih mencapai Rp1 miliar. Untuk itu, Wisnadi berharap pada sektor properti. Dulu, usaha properti ini adalah jual beli tanah. Nah, kali ini adalah proyek pembangunan perumahan. Pihaknya sedang menggarap lahan seluas 6 hektar di Cempaka Banjabaru. "Kami membangun sebanyak 203 buah rumah," ucapnya.

Dia mengatakan tren bisnis PT Bangun Banua sudah berubah. “Sekarang tak jual tanah lagi, tapi jual rumah. Ini yang kami harapkan bisa memberikan pemasukan PAD lebih besar,” terang Wisnadi kemarin.

Pihaknya juga tengah memikirikan majunya anak usaha PT Bangun Banua di bidang perhotelan. Hotel Batung Batulis saat ini terus merugi karena kalah bersaing dengan hotel-hotel lainnya. Wisnadi mengungkapkan, tiap bulan pihaknya harus mensubsidi sekitar Rp20 juta untuk menutupi biaya operasional karena sepinya tamu.

“Saat ini kami sambil mencari investor untuk menyulap hotel ini," ucapnya.

Dari keseluruhan, dia mengestimasikan PT Bangun Banua saat ini masih menanggung r\kerugian sekitar Rp240 juta per tahun. "Untungnya ada Ambapers yang konsisten memberikan laba,” tandasnya. (mof/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X