Titik Api Nambah Terus, Sejumlah Wilayah Mulai Diselimuti Kabut

- Kamis, 5 September 2019 | 13:04 WIB

BANJARBARU - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam beberapa hari terakhir mulai mengakibatkan sejumlah wilayah di Kalsel diselimuti kabut asap.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat, setidaknya ada tiga daerah yang terpantau berkabut, Rabu (4/9) pagi. Yakni, Banjarbaru, Hulu Sungai Utara dan Hulu Sungai Selatan.

"Tebal kabut bervariasi. Yang paling parah di Kecamatan Sungai Pandan, HSU dan Kecamatan Labuan Amas Utara, HST. Kabut di sana membuat jarak pandang hanya 10 meter," kata Kasubid Kesiagaan BPBD Kalsel Muhari.

Untuk di Banjarbaru, Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin menyampaikan bahwa kabut asap muncul di daerah Liang Anggang. "Tapi kabutnya tipis saja. Tidak sampai mengganggu jarak pandang," bebernya.

Kabut asap sendiri mulai terjadi, menurutnya dikarenakan meningkat drastisnya jumlah titik api di Banua. "Selasa (3/9) kemarin sangat parah, ada sekitar 200 titik panas yang terpantau. Itu yang mengakibatkan kabut asap mulai muncul," ujarnya.

BPBD Kalsel saat ini mengatur strategi untuk mengamankan kawasan Bandara Syamsudin Noor dari kabut asap. "Semua satgas darat yang sebelumnya di tempatkan di Batola, Tanah Laut dan Banjar sekarang kami tarik untuk ikut mengamankan di kawasan bandara," ungkap Wahyuddin.

Menurutnya, pengamanan bandara harus diperketat lantaran ada sejumlah titik api yang belum bisa dipadamkan. "Titik api masih ada di daerah rawa gambut di sekitaran Jalan Kasturi, Golf Ujung dan Gubernur Syarkawi. Untuk itu, satgas darat kami kumpulkan untuk memadamkannya dengan cara disuntik sampai ke dalam. Sebab, menggunakan heli hanya memadamkan api di permukaan," jelasnya.

Di samping berupaya melakukan pemadaman, dia menyampaikan satgas dan sub satgas bantuan dari pusat juga semakin aktif melakukan patroli. “Dengan patroli ke titik rawan api, saya kira masyarakat akan takut membakar lahan, dan ini sudah dicontohkan Paman Birin (Gubernur Kalsel Sahbirin Noor) yang juga sering patroli,” paparnya.

Sementara itu, terkait jumlah titik panas yang muncul Rabu (4/9) kemarin Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor mencatat pada pukul 05.00 Wita ada sekitar 214. Lebih banyak dibandingkan Selasa (3/9) pagi yang hanya 200 titik.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, Asyrofi mengungkapkan hotspot paling banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Banjar, dengan jumlah 42. Terbanyak kedua, HSS dan Tapin yang sama-sama ditemukan 32 titik panas. "Kalau di Banjarbaru terpantau ada tujuh hotspot," bebernya.

Maraknya titik api yang muncul saban harinya membuat luas lahan yang terbakar pun terus bertambah. BPBD Kalsel mencatat, sejak Januari sampai 3 September 2019 luasan lahan terbakar mencapai 2.268 hektare.

Dari jumlah itu, lahan paling luas terbakar berada di Tanah Laut dengan luasan sekitar 470 hektare. Disusul Tapin; 418 hektare, Banjarbaru; 294 hektare dan Banjar; 223 hektare. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X