BANJARMASIN – Skuat Peseban U-16 sudah tiba di Banjarmasin, kemarin pagi (5/8). Namun, sepulangnya dari kompetisi Piala Menpora 2019, banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi tim pelatih untuk kompetisi lainnya musim ini.
Dari empat laga dijalani Peseban U-16 di putaran nasional sebenarnya Rona dkk mampu tampil baik dengan beberapa peluang yang dimiliki. Penguasaan bolanya juga bagus. Namun, dua hal tersebut masih belum cukup jika ingin bersaing lebih ketat dengan 33 provinsi lainnya.
Pelatih Peseban U-16, Bambang Hermawan mengatakan bahwa anak asuhnya harus sadar diri jika ingin bersaing lebih ketat di kompetisi tingkat nasional. Secara permainan menurutnya semua hampir sama. Hanya sikap di dalam lapangan yang berbeda.
“Jika dibandingkan dengan tim lain, secara permainan tentu kami juga memberikan perlawanan. Hanya saja masing-masing provinsi dalam kompetisi memiliki senjata andalan yang benar-benar bisa mereka manfaatkan dengan baik,” ungkap Bambang.
Yang paling ditekankan Bambang adalah bahwa anak asuhnya dalam ajang kali ini kadang bermain terlalu individu. Skema permainan yang sebenarnya diharapkan, tak berjalan dengan baik.
“Selain itu, kepercayaan diri pemain saat berada di kotak penalti lawan masih sangat lemah. Mereka sering salah mengambil keputusan. Entah dengan bola yang seharusnya di-shooting, passing, dan sebaliknya,” urainya.
Penyerang Peseban, Ikyadan banyak belajar dari kompetisi ini. Meski bukan menjadi pentas pertamanya di babak nasional, dia bisa semakin memahami karakter bermain setiap provinsi.
“Selanjutnya, kami tak ingin terlalu percaya diri lagi. Tak baik juga. Namun, bagaimana caranya bisa bermain sebagai tim ke depannya,” tuntasnya.(bir/dye/ema)
