MARTAPURA – Posisi Martapura FC tertahan di papan tengah kompetisi Liga 2 2019. Saat ini, Laskar Sultan Adam bercokol di peringkat 6 klasemen wilayah timur dengan raihan poin 17.
Dari 13 kali pertandingan, Martapura FC hanya mampu meraih 4 kali kemenangan, 5 kali seri, dan 4 kali kalah. Hasil ini memang jauh dari harapan manajemen tim yang menargetkan posisi 4 besar hingga akhir penyisihan grup nanti.
Perwakilan manajemen Martapura FC, Ami Said kembali mengingatkan agar tim mampu bangkit dan merebut satu tiket lolos ke babak 8 besar. Melihat perubahan permainan berkat kedatangan para pemain baru di putaran kedua, dia optimistis target bisa dipenuhi.
Macan Gaib akan menggelar tiga laga berikutnya di kandang sekaligus. Target sapu bersih poin penuh dipasang.
"Mau tidak mau kami harus selalu menang main di kandang. Termasuk saat menjamu Persis Solo, Persewar Waropen, dan Sulut United," ujar dia. Itu juga nanti berlaku saat menjamu PSIM Yogyakarta di kandang, poin penuh harus direbut.
Ami juga menginginkan Martapura FC ketika tampil di markas Mitra Kukar, Persiba Balikpapan, dan terakhir PSBS Biak harus mencari poin.
Ami menilai permainan Martapura FC sudah jauh meningkat dibanding putaran pertama lalu. Dari tiga kali laga di awal putaran kedua, Martapura FC, mampu mengumpulkan 6 poin.
Pertama menang 1-0 atas Persik Kediri di kandang sendiri Stadion Demang Lehman Martapura. Di laga kedua kembali mencuri 3 poin di kandang Madura FC dengan skor 0-2. Namun, baru-baru tadi kalah atas tuan rumah Persatu Tuban dengan skor 2-3.
Ami berharap permainan ngotot tanpa beban yang dilakukan saat melawan Persik dan Madura FC harus bisa dipertahankan. "Tim sudah banyak kemajuan. Tinggal lebih konsisten untuk bermain ngotot, dan prinsip tidak mau kalah seperti dengan Persik dan Madura," kata dia.
Menurut Ami, jika dibandingkan dengan skuat putaran pertama sebenarnya semua pemain punya kualitas yang hampir sama. Tinggal ngotot saja yang berbeda. “Itu yang harus dibenahi di semua lini, termasuk penjaga gawang juga tetap harus fokus. Semua lawan adalah berat, tidak ada yang mudah," kata Ami.(bir/dye/ema)
