BANJARBARU - Samingan, 43, bersama istrinya Tukirah, 41, dan anaknya, Siti Asiyah, tampak mengais barang di antara puing-puing rumah mereka yang terbakar, Minggu (8/9) pagi. Sayangnya, tak ada satu pun barang yang masih utuh untuk bisa dimanfaatkan.
Rumah yang mereka sewa di Gang Gelatik, Jalan Garuda, Kelurahan Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin tersebut terbakar sekitar pukul 09.00 Wita. Api sangat cepat melalap rumah berkonstruksi kayu itu, sehingga tidak ada satu pun barang yang mampu diselamatkan.
"Kami coba cari, siapa tahu masih ada yang bisa terselamatkan. Ternyata semuanya terbakar. Harta kami hanya sisa pakaian di badan. Padahal di dalam rumah ada dua kulkas, satu televisi dan mesin cuci," kata Samingan.
Sementara itu, Tukirah menceritakan, mereka tak sempat menyelamatkan harta benda lantaran saat kejadian rumah dalam keadaan kosong. "Kami semua sedang berada di acara perkawinan keluarga. Tiba-tiba dapat kabar rumah terbakar," ceritanya.
Karena tidak lagi memiliki rumah, dia mengaku saat ini terpaksa menumpang di tetangganya untuk sementara waktu. "Kebetulan rumah tetangga itu kosong. Jadi kami tinggal di sana dulu," bebernya.
Dari saksi tetangga depan rumahnya, Muawanah, mengaku melihat api pertama kali muncul di samping rumah Samingan."Awalnya cuma terlihat asap. setelah itu muncul api yang tiba-tiba terus membesar. Sehingga warga tidak sempat mengeluarkan barang yang ada di dalam rumah," ucapnya.
Beruntung, api tidak merembet ke rumah lainnya. Sebab, sejumlah pemadam kebakaran dengan sigap melakukan pemadaman. "Rumah di sampingnya hanya terbakar sedikit di plafonnya," pungkasnya. (ris/ema)
