Marak Pengendara Terjaring di Trikora

- Kamis, 12 September 2019 | 09:44 WIB

BANJARBARU - Operasi Patuh Intan 2019 berakhir kemarin. Semenjak dimulai dari 29 Agustus lalu. Operasi yang digelar serentak ini banyak menjaring pelanggaran lalu lintas. Termasuk di Kota Banjarbaru.

Dari data Sat Lantas Polres Banjarbaru, penjaringan pelanggaran di operasi kewilayahan ini mencapai 3000 pelanggaran. Dengan pelanggaran oleh pengendara roda dua masih mendominasi ketimbang roda empat atau lebih.

"Dari total pelanggaran 3000, memang R2 (roda dua) masih paling banyak. Untuk jenis pelanggaran, surat menyurat masih yang tertinggi yakni mencapai 680 pelanggaran, sisanya seperti melawan arus, lampu, menggunakan handphone, tanpa helm atau untuk roda empat tanpa sabuk pengaman," jelas Kasat Lantas Polres Banjarbaru, AKP Gustaf Adolf M.

Parahnya, selain pelanggaran yang umum terjadi tadi. Menurut Gustaf, pelanggaran anak di bawah umur juga lumayan banyak. Yang mana ini tegasnya harus jadi perhatian orang tua terhadap buah hatinya.

"Untuk yang di bawah umur (belum memenuhi syarat mempunyai SIM) itu total 140. Kebanyakan juga masih pelajar," bebernya.

Selain menggelar operasi seperti giat razia di titik-titik tertentu. Dalam operasi ini pihak Satlantas turut menggelar sidak atau seperti OTT (operasi tangkap tangan). Mereka kerap menyebutnya Hunting.

Adapun dalam Hunting ini rupanya hasilnya kata Gustaf juga sebanding dengan giat tetap seperti razia. Yang mana diklaimnya jumlahnya mencapai separo dari total keseluruhan penjaringan.

"Untuk Hunting juga lumayan. Ini kita yang banyak mendapati melawan arus, menggunakan hape bahkan mabuk. Juga ada beberapa muatan yang melebihi batasnya," tambahnya.

Menariknya, wilayah sepanjang jalan Trikora terang Gustaf menjadi yang paling banyak terjaring hunting kepolisian. Sebab selama ini memang Trikora dikenal sebagai salah satu jalan yang tidak terlalu terpantau tertib lalu lintas.

"Trikora itu yang banyak. Khususnya pengendara tanpa helm atau melawan arus. Kita juga menggelar giat (razia) di sini, hasilnya juga banyak, bisa sampai 80 pelanggaran," katanya.

Secara komparasi, operasi patuh Intan 2019 kali ini memang meningkat dibanding tahun lalu. Yang mana tahun 2018 angka pelanggaran hanya menyentuh angka 1000.

Peningkatan ini pun kata Gustaf diharapkan jadi atensi bersama warga Banjarbaru. "Karena dengan tertib berlalu lintas itu kita bisa menyelamatkan generasi bangsa. Sebab bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas," pungkasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi Narkoba di Sumber Sari Terungkap  

Sabtu, 20 April 2024 | 16:45 WIB

Tiga Terdakwa Suap di Paser Akui Bersalah

Sabtu, 20 April 2024 | 08:56 WIB
X