BANJARMASIN - Ketua DPC PDI Banjarmasin, Muhaimin rupanya serius terjun dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin. Dia sudah mengambil formulir pendaftaran bakal calon yang dibuka partainya sendiri.
Formulir itu Muhaimin ambil di kantornya sendiri, Selasa (10/9) tadi. Sekalipun statusnya adalah ketua cabang kota, ia ingin tetap mengikuti aturan internal.
“Sudah menjadi ketentuan PDIP. Siapapun yang ingin mencalon sebagai wali kota ataupun wakil, harus melalui tahap ini,” katanya saat dihubungi Radar Banjarmasin, kemarin (11/9).
“Saya juga harus mengikuti semua tahapan. Apapun itu yang disyaratkan partai,” tambah Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kalsel itu.
Kapan Muhaimin akan mengembalikan formulir itu? Dia belum memutuskan. Yang jelas bukan besok. PDIP telah menetapkan batas akhir pengumpulan pada 20 September. “Yang pasti, formulir beserta berkas persyaratan akan saya kumpul sebelum batas akhir,” tegasnya.
Diwartakan sebelumnya, PDIP Kalsel membuka pendaftaran bakal calon Pilkada sejak 3 September tadi. Lowongan ini berlaku untuk Pilwali, Pilbup dan Pilgub.
Siapa saja boleh mendaftar. Tak cuma kader partai, orang luar pun boleh. Muhaimin adalah nama ketiga pengambil formulir. Pertama ada Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah dan seorang warga bernama Eddy Kurniawan.
Dalam pendaftaran ini, PDIP tak mematok syarat sulit. Dari segi administrasi, yang penting punya ijazah minimal SMA sederajat. Selebihnya akan dinilai dalam uji kelayakan dan kepatutan.
Sebelumnya, Sekteraris DPD PDIP Kalsel, Muhammad Syaripuddin menyebut, partainya akan mencari dua nama kandidat di tiap kota atau kabupaten. Termasuk juga untuk provinsi. “Dua orang kandidat yang dianggap potensial akan diwajibkan mengikuti sekolah partai,” jelasnya.
Di PDIP, sekolah partai ini hukumnya wajib. Demi memberi pemahaman tentang sejarah dan ideologi partai. "Siapapun yang diusung, baik kader maupun bukan kader, tetap memiliki identitas nasionalis sekaligus religius,” pungkasnya. (nur/fud/ema)
