Dikepung Malam, Disergap Dini Hari, Si "Rambo" Tewas

- Kamis, 12 September 2019 | 11:21 WIB

KANDANGAN – Khairullah, si "Rambo" yang sempat merepotkan polisi di Kalsel dan Kalteng akhirnya tewas. Dia disergap pada Rabu (11/9) pagi  di sebuah gubuk di kawasan Lok Yakin, Desa Telaga Sili Sili, Kecamatan Angkinang, Hulu Sungai Selatan.

Petugas gabungan dari Tim Resmob Polda Kalsel, jajaran Polres Tala, Hulu Sungai Selatan telah mengetahui persembunyian Khairullah. Sejak dari Tanah Laut, Khairullah kabur melewati hutan hingga di Kandangan. Lokasi terakhir penembak polisi ini akhirnya diketahui di Desa Telaga Sili sili, Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Perburuan terhadap Khairullah akhirnya menyempit di sebuah kebun. Puluhan anggota polisi yang memastikan persembunyian Khairullah, mulai memblokade kebun. Operasi yang melibatkan puluhan personel ini dipimpin Kasubdit 3 Jatanras Polda Kalsel, Ajun Komisaris Besar Polisi Afebrianto Widhi.

Mengetahui Khairullah berbahaya karena bertahan dengan senjata api dan amunisi, polisi tidak berani mengambil risiko menyergapnya saat gelap. Baru jelang pagi, polisi mulai merangsek masuk ke dalam kebun.

Khairullah rupanya telah bersiap. Mantan anggota TNI AD ini rupanya telah menyiapkan senjata laras panjang dan puluhan amunisi serta senjata tajam. Tak ayal, bakutembak pun terjadi. Sekitar pukul 06.00 pagi, pria yang awalnya hanya buron pencuri sapi ini akhirnya dilumpuhkan.

Khairullah langsung dibawa dengan mobil ambulans ke RSUD Hassan Basry Kandangan untuk pemeriksaan sebelum akhirnya diteruskan ke RSUD Ulin Banjarmasin. Dari lokasi penangkapan polisi mengamakan barang bukti satu pucuk senjata api rakitan, beberapa amunisi hingga senjata tajam.

Kabid Humas Polda Kalsel Komisaris Besar Polisi Mochamad Rifai mengatakan petugas terpaksa mengambil tindakan tegas karena Khairullah melakukan perlawanan saat akan ditangkap.

"Penangkapan dilakukan Polda Kalsel, Polres Tala, Batola, Banjar, HSS, Tapin, K9, Polda kalteng," pungkasnya.

--- 

Sementara itu, Khairunnisa, kakak Khairullah, mengatakan rencananya Khairullah akan dibawa kembali ke Kandangan, HSS. Setelah diserahkan pihak kepolisian, pihak keluarga langsung membawa Khairullah pulang ke Kandangan.

"Atas nama seluruh keluarga kami memohon maaf apa yang pernah dilakukan oleh almaruhum, sewaktu hidupnya. Baik kepada seluruh institusi Polri dan masyarakat Kalimantan Selatan yang merasa dirugikan," ucapnya.

Dia mengatakan keluarga sudah mengikhlaskan apa yang menimpa adiknya.

"Bagaimanapun juga dia tetap adik saya. Ini sudah kehendak Allah SWT," ucapnya saat proses penyerahan jasad tersangka.

Khairunnisa mengatakan dalam pengejaran, adiknya sebenarnya sudah meminta orang tuanya untuk memandikannya sebagai langkah pertobatan.

"Mungkin adik saya ini sadar dia banyak salah. Tanda-tandanya dia menelpon minta mandi tobat, dan berjanji tak melakukan hal buruk lagi,"ceritanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akali Dana PNPM, Dituntut 1,9 Tahun Penjara

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:27 WIB

Balaskan Dendam Kawan, Keroyok Orang Hingga Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 18:10 WIB

Setelah Sempat Dikeroyok, Seorang Pemuda Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 08:00 WIB

Tim Gabungan Kembali Sita Puluhan Botol Miras

Selasa, 26 Maret 2024 | 16:40 WIB
X