BANJARMASIN - Operasi Patuh Intan 2019 berakhir, jangan dikira takkan lagi ada razia. Kemarin (13/9) sore di halaman Samsat Banjarmasin II Kayu Tangi di Jalan Hasan Basry, puluhan pesepeda motor ditilang.
Polisi pun menyesalkan hasil razia itu. Setelah Operasi Patuh Intan 2019, rupanya pelanggaran masih saja marak. Masih dengan alasan yang sama. Seperti lupa membawa SIM atau STNK.
Salah satu korban razia adalah Amiluddin. Mahasiswa itu nekat mengendarai motor matic-nya tanpa mengenakan helm. Kesalahannya kian lengkap karena tak membawa STNK.
"Tadi sehabis dari belanja di mini market. Tak pakai helm karena tak terpikir bakal ada razia. Pas di depan SMK 4, baru melihat ada polisi. Ya pasrah saja," ujarnya sembari meminta maaf kepada polisi yang menilangnya.
Satu jam lebih, tak kurang dari 13 lembar SIM, 22 lembar STNK, dan 15 kendaraan disita petugas. KBO Satlantas Polresta Banjarmasin, Ipda Sunaryanto mengatakan, masih banyak pengendara yang abai dengan kelengkapan surat berkendara.
"Alasannya sudah klasik. Buru-buru, lalu lupa memasukkan ke dompet," cecarnya. Dia juga tampak kesal karena pengendara cuma taat pada masa-masa razia.
"Buang jauh kebiasaan buruk seperti itu. Begitu melihat rompi polisi, lalu panik dan berkendara tanpa kontrol. Jangan abaikan keselamatan diri," tegas Sunaryanto. (lan/fud/ema)
