Komandan Peleton II Satpol PP Banjarmasin, Rizkan Wahyudi mengatakan, ada modus baru dari PSK di Banjarmasin. Mereka tak lagi mangkal di warung, depan hotel melati, atau bersembunyi di lorong pasar.
Sekarang mereka duduk-duduk di atas sepeda motor layaknya penarik ojek. Bedanya, pakaiannya minim dan tata riasnya menor. Tampak mengundang para lelaki hidung belang. "Kami tidak akan tertipu dengan modus baru mereka," tegas Rizkan.
Menurut Rizkan, selain menggaruk wajah lama, juga ada wajah baru. Satpol PP pun menerapkan perlakuan berbeda. "Pemain lama tampaknya harus diantar ke Dinas Sosial Kalsel. Karena di sana pembinaannya lebih ketat. Kalau begini-begini saja takkan jera," ujarnya.
Sedangkan bagi pemain baru, alias yang baru tertangkap sekali, cukup diantar ke Rumah Singgah milik Dinsos Banjarmasin di Jalan Gubernur Subardjo. Sebelum diboyong ke Lingkar Selatan, cewek-cewek sempat transit di mako Satpol PP di Jalan KS Tubun.
Razia digelar selama satu jam. Sama seperti giat sebelumnya, Satpol PP menggunakan pakaian preman dan sepeda motor. Guna memudahkan kucing-kucingan dengan PSK. Sementara truk dalmas dan petugas berseragam resmi menguntit di belakang.
"Kami tidak akan membiarkan bisnis prostitusi merajalela di Banjarmasin. Makanya kami tak bosan-bosannya menggelar operasi PSK," tegas Rizkan. (hid/fud/ema)
