BANJARMASIN - Menyikapi lamanya waktu tunggu Bus Rapid Transit (BRT) Banjarbakula. Tahun ini Dinas Perhubungan Kalsel memastikan akan menambah satu unit BRT lagi. Sehingga totalnya menjadi 6 unit.
“Sudah kami masukkan di APBD Perubahan. Akhir tahun unitnya Insya Allah sudah tersedia,” beber Sekretaris Dishub Kalsel, Mirhansyah kemarin.
Tak hanya menambah 1 unit tahun ini. Dishub Kalsel juga akan menambah tiga unit di tahun 2020. Seperti diketahui, masih minimnya jumlah BRT saat ini, berdampak pada waktu tunggu kedatangan di tiap halte. Sejatinya, waktu tunggu BRT paling lama 5 menit. Namun, BRT Banjarbakula memiliki waktu tunggu bisa mencapai 15-20 menit.
“Setidaknya tambahan empat unit BRT nanti dapat mengurangi waktu tunggu. Apalagi penumpang BRT semakin hari semakin bertambah,” katanya.
Satu unit BRT yang datang tahun ini sebut Mirhan modelnya meski tak sama persis. Namun, fasilitasnya dipastikan sama. Untuk membeli satu unit BRT ini, Dishub Kalsel menggelontorkan anggaran mencapai Rp900 juta. “Dibeli melalui E-Catalog. Kami pastikan akan datang paling lambat awal tahun,” yakin Mirhan.
Jumlah BRT yang saat ini hanya 5 unit. Membuat penumpang tak leluasa. Meski tiketnya hanya Rp5 ribu. Namun ketika penuh, penumpang harus rela hanya berdiri. Dishub sendiri mengklaim, setelah dikenakan tarif dan tak gratis lagi. Penumpang malah mengalami kenaikan hingga 75 persen. “Meski sudah tak gratis. Tapi penumpang mengalami peningkatan signifikan,” terang Mirhan.
Ditambahnya armada disambut senang penumpang bus massal ini. Salah satunya Jumbri. Pria yang tiap akhir pekan pulang ke Banjarbaru dari Banjarmasin ini mengaku, kadang kala dia harus berdiri lantaran tak kebagian kursi. “Baru sampai halte di kawasan Km 6. Busnya sudah penuh,” ujarnya.
Dengan bertambahnya armada nanti, dia berharap pula waktu tunggu tak lama seperti saat ini. “Sudah lama menunggu, bus nya sudah penuh,” tukasnya.
Hal senada dituturkan Gunawan, ramainya penumpang BRT saat ini membuat penumpang di halte selanjutnya setelah keberangkatan awal tak kebagian tempat duduk. “Kecuali menunggu di tempat keberangkatan awal, baru dapat tempat duduk,” ujarnya. (mof/bin/ema)
