Tolong Selamatkan Kami dari Kabut Asap

- Minggu, 15 September 2019 | 12:41 WIB

BANJARMASIN - Kabut asap yang kian menyiksa membuat para jemaah benar-benar menghayati Salat Hajat di Halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, kemarin pagi. Salat yang dirangkai dengan istighotsah ini memohon keselamatan dari bahaya karhutla dan kabut asap yang sedang melanda Kalimantan Selatan.

Pantauan Radar Banjarmasin beberapa jemaah bahkan tertangis dalam istighotsah. “Semoga hujan segera turun. Kabut asap sudah meresahkan,” tutur Wahdah, salah satu jemaah dalam kegiatan yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Kanwil Kemenag Kalsel ini.

Salat Hajat yang diimami Abdussomad Sulaiman, Ketua Fatwa MUI Kalsel digelar tepat pukul 08.00 Wita setelah Gubernur Kalsel Sahbirin Noor tiba Noor. Gubernur sendiri sebelumnya mendatangi pemukiman di Jalan Gunung Sari Banjarmasin yang pada malam harinya terjadi kebakaran.


Kemenag Kalsel dan MUI Kalsel sendiri memang sengaja tak melaksanakan Salat Istisqa atau salat meminta hujan. Argumennya, dengan Salat Hajat yang dimohonkan bisa lebih banyak. “Lebih komplit. Tak hanya minta hujan. Juga minta keselamatan umat. Seperti terlindung dari Karhutla dan kebakaran pemukiman yang marak akhir-akhir ini,” kata Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, Noor Fahmi kemarin.

Fahmi mengungkapkan, jika dalam beberapa hari kedepan hujan tak kunjung turun, baru pihaknya mengelar Salat Istisqa. “Mudah-mudahan setelah salat sunat hari ini (kemarin), hujan segera turun dan tak perlu digelar Istisqa,” tukasnya.

Sementara, Ketua MUI Kalsel, KH Husin Naparin dalam ceramahnya, meminta umat untuk terus berdoa di setiap kesempatan, khususnya dalam situasi sekarang. "Terus berdoa dan meminta kepada Allah agar kita semua selalu diberi keselamatan,” pesannya.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengakui, intensitas kebakaran lahan dan hutan semakin tinggi. Padahal personel yang diturunkan untuk memadamkan api sudah bekerja secara maksimal. “Kondisi alam yang kering saat ini menambah cepatnya kebakaran lahan,” sebutnya.

Dia berharap, melalui Salat Hajat dan Istighotsah, masyarakat Kalsel bisa diberi pertolongan oleh Allah SWT. “Saya juga menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan mengurangi resiko penyebab kebakaran,” tutur Sahbirin.

 

Dua Pesawat Gagal Mendarat

Sementara itu, kabut asap pekat kembali menyelimuti Bandara Syamsuddin Noor, Sabtu (14/9) pagi. Akibatnya, dua pesawat yang sedianya mendarat terpaksa kembali ke bandara asal. Dikarenakan jarak pandang di landasan pacu hanya 50 meter.

Dua penerbangan tersebut; Trans Nusa TNU 681 yang kembali ke Balikpapan dan Lion Air JT 310 yang terpaksa memilih balik ke Surabaya, karena tidak bisa mendarat di Bandara Syamsudin Noor.

Informasi kembalinya dua pesawat ke bandara asal disampaikan Kepala Komunikasi dan Legal Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Aditya Putra Patria. "Dua pesawat tersebut sudah terbang, tapi terpaksa kembali ke bandara asal karena jarak pandang di Syamsudin Noor tidak aman," katanya.

Namun, dia menyampaikan, ketika kabut asap mereda, dua pesawat itu kembali diberangkatkan ke Banjarmasin. "Keduanya sudah sampai di Syamsudin Noor beberapa jam kemudian," ucapnya.

Selain ada yang memilih kembali, ada juga pesawat yang harus mengitari langit Banjarmasin selama 20 menit. Baru bisa landing di Bandara Syamsudin Noor setelah kabut asap menipis. "Ada dua pesawat yang holding yakni Lion JT 320 dari Jakarta, dan Garuda Indonesia GA 350 yang juga dari Jakarta," ungkapnya.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X