Sekolah Terpaksa Pulangkan Siswa

- Minggu, 15 September 2019 | 12:42 WIB

Kabut yang menyelimuti kawasan Banjarbaru, Sabtu (14/9) nampaknya paling parah dari hari-hari sebelumnya. Pasalnya, sejumlah sekolah sampai harus memulangkan seluruh siswanya karena asap sampai masuk ke dalam kelas.

Salah satu sekolah yang memulangkan anak didiknya lebih dini ialah SDN 4 Syamsudin Noor. Pihak guru, meminta semua siswanya pulang sebelum aktivitas belajar dimulai pada pukul 09.00 Wita.

"Asap hari ini (kemarin) sangat pekat. Lebih pekat dari hari-hari sebelumnya. Untuk itu aktivitas belajar kami tunda dan anak-anak kami pukangkan," kata Kepala SDN 4 Syamsudin Noor, Lili Lestari Handayani.

Jika dipaksakan tetap melaksanakan aktivitas belajar di saat kabut asap sedang pekat-pekatnya, malah akan mengancam kesehatan para siswa. "Selain itu, belajar juga tidak maksimal lantaran penglihatan ke papan tulis terganggu asap," bebernya.

Dia berharap, kabut asap bisa mereda. Agar semua aktivitas di Banjarbaru dan Kalsel tidak lagi terganggu. "Semoga saja hujan cepat turun, dengan begitu kebakaran hutan dan lahan bisa berkurang," harapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Banjarbaru M Aswan menyampaikan, memulangkan siswa lebih dini merupakan instruksi mereka. "Kami perintahkan supaya sekolah yang kabut asapnya sangat pekat agar memulangkan anak didik. Sebab, asapnya tidak ada tanda-tanda cepat normal," ucapnya.

Lanjutnya, berdasarkan laporan yang mereka terima, sekolah yang kemarin diselimuti kabut asap tebal berada di sekitaran Landasan Ulin dan Liang Anggang. "Semua sekolah yang ada di dua kecamatan itu lah yang memulangkan siswanya lebih dini," ujarnya.

Selain meminta sekolah memulangkan siswanya apabila kabut asap sangat pekat, Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru juga telah menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada sekolah-sekolah supaya mengubah jam belajar pada waktu pagi hari.

"Masuk sekolah yang semula pukul 7.30 Wita diubah menjadi pukul 8.30 Wita atau bisa sampai pukul 9.00 Wita, tergantung pekatnya kabut asap di sekitaran sekolah," beber Aswan.

Dia menyampaikan, perubahan jam masuk sekolah dilakukan guna menghindarkan anak-anak dari paparan kabut asap. "Perubahan jam ini untuk semua sekolah di Banjarbaru. Tapi, hanya sementara ketika ada kabut saja," paparnya.

Dalam surat edaran itu, Aswan menuturkan pihaknya juga meminta agar pihak sekolah meniadakan kegiatan di luar kelas ketika kabut asap pekat. "Para guru saat ini juga rutin mengajak anak-anak untuk berdoa mengharapkan hujan. Agar karhutla bisa berkurang," pungkasnya. (ris/ran/ema)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X