Mencoba Cantik dalam Kabut Asap

- Minggu, 15 September 2019 | 12:45 WIB

Kabut asap tak hanya menimbulkan permasalahan lingkungan. Bagi kaum hawa, dampak dari kebakaran hutan dan lahan ini juga menjadi problem kecantikan.
-------------------------------

Anisa terlihat sabar menunggu di area lobby Salon Ballen, Sabtu siang kemarin. Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat ini datang ke salon di kawasan Jalan Banua Anyar, Banjarmasin untuk melakukan perawatan facial dan lulur. "Ke sini lumayan sering," ucapnya malu-malu.

Perempuan berusia 21 tahun ini mengatakan intensitas "nyalon" lebih banyak dari bulan-bulan sebelumnya. Permasalahannya adalah kabut asap tahun ini lebih pekat. Kulit wajahnya menjadi lebih kering dan kusam.

Novi, teman sekelas Anisa mengatakan dia bisa merasakannya pada kulit. Kabut asap bukan hanya membuat pernapasan sesak, tetapi juga membuat kulit kering. "Pokoknya tidak enak saja dirasa," ujar perempuan berkacamata ini.

Keluhan ini diakui dr Balina Iriawati. Kepada Radar Banjarmasin, dokter Kecantikan di Ballen Salon dan Spa ini mengatakan kabut asap memang membuat kulit menjadi lebih kering. "Ini karena sangat sedikit sekali oksigen yang bisa dirasakan oleh kulit."

Dia mengatakan dalam kondisi seperti sekarang, setidaknya ada empat hal yang harus dilakukan para wanita yang cemas dengan dampak kabut asap terhadap kulit. "Yang pertama banyak-banyak minum air putih," ucapnya.

Yang kedua, dia menekankan agar para wanita memakai pelembap. Hal ini untuk melawan pengaruh kabut asap. Ketiga, juga tetap pakai sunblock. Meski matahari tertutup kabut, pengaruh sinar UV-nya tetap ada. Sinar UV bias mengakibatkan kerusakan kulit jangka panjang.

Yang juga penting adalah melakukan perawatan kulit. Wanita lulusan fakultas kedokteran Universitas Lambung Mangkurat ini mengatakan debu dan asap yang menempel di kulit tidak bisa dibersihkan hanya dengan sabun.

Untuk kulit wajah, dr Balina menganjurkan perempuan melakukan facial detox. Perawatan jenis ini sudah terkenal ampuh untuk menghilangkan racun-racun dalam kulit dan membuat kulit wajah menjadi lebih cerah. “Intinya, dalam kondisi kabut asap, kulit perlu peremajaan dan perawatan terus,” ucapnya yang juga memiliki klinik kecantikan di Tabalong ini.

Owner Salon Kecantikan Ballen, Megawati, mengatakan pihaknya menerima lumayan banyak perempuan yang berusaha merawat kulit akhir-akhir ini. “Paling banyak kalau wanita di Banjarmasin itu melakukan lulur dan creambath,” ujar mantan HRD perusahaan tambang ini.

Meski baru softlaunching, namun antusiasme kaum hawa untuk melakukan treatment cukup besar. Megawati mengatakan banyak pelanggan ke salonnya karena pihaknya mengedepankan kualitas perawatan yang maksimal, tetapi dengan harga yang lebih miring. Dia menyebut, Rp120 ribu mencakup empat perawatan.

Empat perawatan itu meliputi lulur, creambath, timung dan bleaching. “Total perawatan untuk semua itu sampai 3 jam,” ucapnya seraya menambahkan beberapa perawatan lainnya juga sedang masa promo.

Wanita berusia 36 tahun ini mengatakan persaingan bisnis kecantikan memang agak ketat di Banjarmasin. Di sepanjang Jalan Pangeran Hidayatullah, Banua Anyar saja ada beberapa salon and spa serta klinik skincare.

“Ya, harus pintar-pintar mengedepankan kualitas,” ucapnya seraya momen kabut asap seperti sekarang bisa jadi peluang yang bagus untuk menarik pelanggan yang ingin melakukan perawatan.

Ke depannya, salon yang buka seminggu penuh ini mengatakan juga akan melayani perawatan skincare sebagaimana di klinik Tabalong. ‘Saat ini izin masih sedang diurus, doakan lancar,” ucap bos dari empat terapis dan satu resepsionis ini. (ran/ema)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X