BANJARBARU - Kalsel saat ini sedang memerlukan hujan, untuk mengurangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sedang marak-maraknya. Atas dasar itu, Dinas Kehutanan (Dishut) Kalsel kemarin pagi menggelar Salat Istisqa.
Bertempat di Halaman Kantor Dishut Kalsel, salat sunah yang dilakukan untuk meminta diturunkannya hujan itu diikuti oleh sejumlah pegawai Dishut Kalsel dan para anak yatim dari panti asuhan di Banjarbaru dan Martapura.
Salat Istisqa sendiri diimami Al Habib Alwi bin Hamid bin Syihabudin yang berasal dari Yaman. Dalam kesempatan itu, dia juga diberi waktu untuk bertausyiah.
Dalam tausyiahnya, dia berpesan agar masyarakat di Banjarbaru dan sekitarnya senantiasa mendekatkan diri kepada Allah. Dengan cara perbanyak istighfar dan tidak meninggalkan salat.
"Selain itu jangan memutus silaturahmi, jangan durhaka kepada kedua orang tua, dan jauhi perbuatan maksiat," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dishut Kalimantan Selatan, Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan, asap yang semakin pekat di sejumlah wilayah di Kalsel tentu diperlukan langkah yang sungguh-sungguh.
"Jangan hanya langkah formalitas dengan bicara saja, tetapi kita semua harus turun lapangan," ucapnya.
Dia memperkirakan, kabut asap akan terjadi sampai musim hujan tiba. Karena itu, sambil berdoa meminta hujan juga perlu ada aksi untuk memadamkan api sebisanya. Apalagi kebakaran di lahan gambut, menurutnya sangat sulit dipadamkan.
"Untuk bisa bebas dari asap, maka semua lapisan masyarakat harus ramai-ramai menyirami gambut sampai jenuh," pungkasnya. (ris/al/ris)
