Sekcam pun Ingin Maju Pilwali Banjarbaru, 8 Orang Sudah Ambil Formulir ke PDIP

- Senin, 16 September 2019 | 12:18 WIB

BANJARBARU - DPC PDI Perjuangan Banjarbaru kemarin telah menutup proses pengambilan formulir pendaftaran bakal calon (balon) Walikota Banjarbaru, usai mereka buka sejak 3 September 2019 tadi. Dari waktu sepekan itu, total ada delapan orang yang mengambil formulir.

Khusus untuk hari terakhir kemarin, tiga orang sekaligus mengambil formulir ke Kantor DPC PDI P Banjarbaru. Di mana ketiganya menjadi kejutan dalam memanaskan suhu politik di Banjarbaru, sebab sebelumnya nama mereka tak pernah disebut untuk menjadi kontestan dalam Pilkada Banjarbaru.

Tiga nama tersebut yakni, Sekretaris Camat Landasan Ulin Pengayom Bayu Aji, Sekjen Parlemen Jalanan Eddy Syaifuddin dan Bendahara PWNU Kalsel Rizqillah Suhaili.

Kemunculan ketiganya di hari terakhir pengambilan formulir dibenarkan Ketua DPC PDI P Banjarbaru Wartono. "Iya, hari ini ada tiga. Yaitu, Sekcam Landasan Ulin Pengayom Bayu Aji yang diwakili utusannya. Lalu, atas nama Eddy Syaifuddin dan Bendahara PWNU Kalsel Rizqillah Suhaili," katanya.

Dia menyampaikan, dengan bertambahnya tiga orang. Maka, total ada delapan nama yang mengambil formulir pendaftaran Balon Walikota Banjarbaru ke mereka. Setelah sebelum mereka lima orang telah lebih dulu mengambilnya.

Yaitu, Anggota DPR RI Aditya Mufti Ariffin, Ketua DPRD Banjarbaru AR Iwansyah dan pasangan petahana Nadjmi Adhani - Darmawan Jaya Setiawan. Serta, Sekda Kabupaten Tapin Masyaraniansyah.

Setelah waktu pengambilan formulir ditutup, Wartono menyampaikan, selanjutnya mereka akan menunggu pengembalian formulir hingga 20 September 2019. "Berkas formulir yang dikembalikan selanjutnya kami sampaikan ke DPD untuk dilanjutkan lagi ke DPP," paparnya.

Dia menambahkan, saat formulir sampai di DPP. Maka, di sanalah diputuskan siapa yang akan didukung PDIP pada Pilwali Banjarbaru nanti. "Siapa pun yang direkomendasikan DPP, kami wajib untuk mendukungnya," tambahnya.

Lalu apa saja kriteria calon untuk bisa didukung PDIP? Wartono menuturkan, yang terpenting menurutnya ialah calon sudah didukung oleh partai lain. Sebab, hanya meraih tiga kursi dalam Pileg 2019 tadi, PDIP tidak bisa mengusung calon sendiri.

"Untuk mengusung calon di Banjarbaru harus enam kursi, 20 persen dari jumlah kursi di DPRD Banjarbaru. Jadi, kami harus berkoalisi," ucapnya.

Sementara itu, Sekjen Parlemen Jalanan Eddy Syaifuddin mengaku mengambil formulir ke partai berlambang banteng tersebut, karena memang menjadi tujuan utamanya untuk maju pada Pilwali Banjarbaru nanti.

"Selain PDI P, saya juga akan mengambil formulir di partai besar lainnya. Tapi, tujuan utama saya memang PDI P," katanya.

Lalu apa yang membuatnya berkeinginan maju dalam Pilkada Banjarbaru? Eddy menyampaikan, keinginan itu muncul karena dia merasa dekat dengan Banjarbaru. "Saya putra dearah Banjarbaru. Lahir, besar dan beraktivitas di sini. Saya juga sering ikut memperjuangkan hak masyarakat Banjarbaru," ucapnya.

Lanjutnya, keinginannya untuk ikut menjadi kontestan dalam pilwali tak akan gentar meski bersaing dengan para tokoh yang namanya sudah dikenal. Seperti, pasangan Nadjmi-Jaya dan Aditya-Iwansyah. "Mereka bisa dibilang sebagai gajah, karena namanya sudah besar. Tapi, itulah yang membuat saya tertarik menantang mereka. Meski hanya bermodalkan keyakinan," pungkasnya. (ris/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X