Api di Lahan, Api di Pemukiman

- Selasa, 17 September 2019 | 12:02 WIB

BANJARBARU - Pemerintah pusing kebakaran lahan, warga cemas kebakaran rumah. Ya, keheningan dini hari di Cempaka mendadak pecah dengan teriakan-teriakan. Di saat warga masih terlelap nyenyak, api menyambar puluhan bangunan rumah warga, Senin (16/9).

Si jago merah yang mulai beraksi dari pukul 04.25 Wita ini menghanguskan setidaknya 32 rumah di Jalan Disbun di RT 04 dan 05 Kelurahan Cempaka. Permukiman padat penduduk membuat api leluasa menyambar bangunan lain.

Perlu waktu dua jam lebih menjinakkan api. Angin yang berembus cukup kencang dan minimnya sumber air karena sumur-sumur galian dalam kondisi kering, membuat api tidak mudah ditaklukan.

Warga dan 40 unit BPK saling berjibaku memadamkan api memanfaatkan sumber daya pemadaman yang ada. Baru sekitar pukul 06.30 Wita, api akhirnya padam.

Lurah Cempaka Banjarbaru, Junaidi mengatakan material rumah warga kebanyakan menggunakan kayu. Sehingga api cepat berpindah antar bangunan. " Juga di sini padat sekali. Ada enam lapis rumah di sini," ucapnya yang mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini.

Setelah api padam, otoritas setempat mulai menghitung dampaknya.
Diketahui kebakaran di Cempaka kemarin meliputi wilayah seluas 100 x 50 meter persegi. Total ada 33 kepala keluarga yang terdampak. Sebanyak 113 jiwa harus mengungsi di tenda darurat atau menumpang di sanak keluarga.

Api disebut-sebut berasal dari salah satu plafon rumah warga yang berada di tengah-tengah permukiman. Penyebabnya disinyalir karena korsleting listrik.

Lalu bagaimana nasib warga terdampak musibah kebakaran? Junaidi mengatakan bantuan terus berdatangan. Instansi Pemda maupun TNI-Polri juga telah mendirikan posko kebakaran.

"Ada yang tidur di tenda, kita juga sediakan Aula Kelurahan untuk tempat tinggal sementara. Untuk dapur umum sudah berdiri," katanya.

Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani langsung menyambangi lokasi kejadian, pagi kemarin. Selain memantau, ia turut mengawasi langsung pendirian posko darurat serta pendistribusian dapur umum.

"Pemko prihatin dan mendoakan korban agar diberi kesabaran. Kita juga akan mengambil langkah-langkah, seperti ketersediaan petugas medis serta menginventarisir data korban," katanya.

Ia pun langsung menginstruksikan agar penanganan korban terdampak kebakaran bisa dilakukan sesegera mungkin. Baik soal urusan tempat tinggal, makan hingga kesehatan.

"Kita juga minta petugas puskesmas untuk stand by 1-2 hari. Dari Pemko juga akan mengakomodir penyaluran bantuan," katanya.

Lokasi kebakaran saat ini dipasangi garis polisi. Pihak kepolisian tengah melakukan proses penyelidikan dugaan penyebab kebakaran hebat tersebut.

Dari data BPBD Banjarbaru, kerugian materil belum bisa ditaksir. Namun dapat dipastikan kerugian mencapai miliaran rupiah mengingat ada 32 bangunan yang terbakar.

Salah seorang korban kebakaran, Nenek Saudah (60) ditemui Radar Banjarmasin sedang menerawang di lokasi itu. Ketika kebakaran melanda, ia tak sempat menyelamatkan harta benda.

"Tidak menyangka sama sekali, tahu-tahu dengar teriakan dan langsung turun dari tempat tidur. Ternyata api sudah besar, saya bersama keluarga langsung lari keluar menyelamatkan diri," ceritanya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akali Dana PNPM, Dituntut 1,9 Tahun Penjara

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:27 WIB

Balaskan Dendam Kawan, Keroyok Orang Hingga Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 18:10 WIB

Setelah Sempat Dikeroyok, Seorang Pemuda Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 08:00 WIB
X