MARTAPURA - Kekalahan telak Barito Putera atas tamunya Bhayangkara FC menjadi cambuk bagi pelatih anyar Barito Putera, Djajang Nurdjaman. Laga yang berlangsung di Stadion Demang Lehman, Martapura, kemarin sore (18/9) menjadi kekalahan perdana Djanur membesut The Yellow River.
Perjudian dilakukan Djanur dalam laga kali ini. Pertama, dalam posisi fullback kiri yang biasa dihuni oleh Rony Beroperay (27). Djanur memilih untuk memainkan pemain baru yang lebih berumur, Fathlul Rahman (35).
Hasilnya, sektor kiri pertahanan Barito terus menjadi incaran serangan Bhayangkara FC melalui sisi sayap kanan yang dihuni Dendi Sulistyawan. Termasuk dua gol yang tercipta pada babak pertama yang diawali dari keroposnya sisi kiri pertahanan Barito.
Selain itu, alasan Djanur mencadangkan Evan Dimas cukup dipertanyakan. Bertindak sebagai tuan rumah sudah seharusnya Evan mendapatkan satu tempat di starting eleven. Mobilitas Evan tentu sangat dibutuhkan untuk mengatur tempo permainan Barito, sekaligus menjadi kreator serangan.
Evan baru dimainkan pada menit 66 menggantikan Samsul Arif. Namun, bisa dibilang terlambat karena Barito sudah tertinggal dua gol. Ditambah Barito harus kehilangan dua pemain karena Bayu Pradana dan Nazar Nurzaidin kena kartu merah.
Djanur berdalih tak memainkan Evan sejak menit awal karena melihat dari performa di laga sebelumnya kontra Madura United yang dinilai masih meragukan.
"Laga melawan Madura United menjadi acuan kami. Kami tak banyak melakukan perubahan, terutama di sektor tengah," ungkap Djanur. "Kami juga memainkan dua penyerang di depan. Jadi, ada perubahan skema yang dilakukan," jelasnya lagi.(bir/dye/ema)