Guntung Damar, Ajang Pertempuran Tersengit Melawan Karhutla

- Kamis, 19 September 2019 | 11:48 WIB

Guntung Damar lagi-lagi menjadi salah satu lahan gambut di Banjarbaru yang membuat Satgas Karhutla harus bekerja ekstra keras. Titik api yang mengepung kawasan itu sangat sulit dipadamkan. Radar Banjarmasin, kemarin sengaja datang untuk melihat bagaimana upaya personel dalam menangani karhutla yang ada di sana.

-- Oleh: SUTRISNO, Banjarbaru --

Guntung Damar berada di Kecamatan Landasan Ulin, tepatnya di sisi kanan dan kiri Jalan Lingkar Utara yang nantinya menjadi akses baru menuju Bandara Syamsudin Noor.

Dalam beberapa hari terakhir, Satgas Karhutla sengaja membuka posko di kawasan itu untuk bersiaga memadamkan api yang kerap kali muncul. Pasalnya jika api tidak segera diatasi, dampaknya asap akan menyelimuti bandara dan mengganggu aktivitas penerbangan.

Saat wartawan koran ini tiba, tampak Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani bersama Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya dan para perwira tinggi pejabat Polda lainnya. Serta, ratusan anggota kepolisian sudah berada di sana.

Kapolda bersama para personelnya itu terlihat sigap menyemprot titik-titik yang masih mengeluarkan asap. Bahkan, mereka harus mengangkat pohon besar yang digunakan sebagai jembatan darurat untuk menyeberangi aliran irigasi.

Dengan adanya jembatan darurat, para personel bisa mendatangi titik api yang berada di seberang aliran irigasi. Karena, masih banyak titik-titik yang mengeluarkan asap. Jika tidak segera ditangani, maka lambat laun akan kembali mengeluarkan api dan membakar rerumputan kering yang ada di sekelilingnya.

Usai membantu melakukan pemadaman, Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani menyampaikan, saat ini Pemda, TNI dan Polri sedang intens menangani karhutla di kawasan Guntung Damar. Sebab, jika dibiarkan maka asap akan menyelimuti bandara. "Kita buka posko 24 jam di sini, karena api bisa muncul kapan saja," ucapnya.

Khusus untuk pembasahan yang mereka lakukan kemarin, dia menyebut Polda Kalsel telah mengerahkan 500 personel. "Kita terus bahu-membahu, apalagi di sini api sulit untuk dipadamkan," sebutnya.

Menurutnya, api di Guntung Damar sulit diatasi lantaran susahnya akses untuk mendatangi titik api. Sehingga, personel diharuskan merintis jalan dengan cara membuka semak belukar. "Selain itu, kalau musim kemarau ketersediaan air di sini juga sangat kurang. Jadi satgas kekurangan air untuk penyiraman," bebernya.

Maka dari itu, dia menyampaikan, beberapa hari yang lalu mereka bersama Pemprov Kalsel dan pihak irigasi memutuskan untuk menjebol siring irigasi untuk mengalirkan air ke kawasan Guntung Damar. "Saluran air diarahkan ke lahan yang terbakar, untuk pembasahan dan menambah ketersediaan air," ucapnya.

Selain aparat kepolisian, dalam kesempatan itu juga hadir Kepala Dishut Kalsel Hanif Faisol Nurofiq dan Pejabat Pembuat Komitemen (PPK) Operasional Pemeliharaan Dinas PUPR Kalsel Herry Ade Permana. Mereka datang untuk merancang pola aliran air yang ada di Guntung Damar, supaya dapat membasahi daerah yang kering.

Kepala Dishut Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan, penjebolan irigasi menjadi kesepakatan bersama dari Satgas Karhutla Kalsel untuk membasahi areal gambut yang terbakar. "Air dari irigasi langsung dialirkan ke lokasi gambut yang terbakar, sehingga dapat memadamkan api dan menghilangkan asap yang menyelimuti bandara," katanya.

Dia berharap, penanggulangan karhutla dengan cara mengalirkan air ke lahan gambut di Guntung Damar dilakukan secara permanen. Sehingga, pada tahun-tahun yang akan datang tidak ada lagi bencana asap.

"Perendaman ini dilakukan karena api di gambut tidak bisa dipadamkan lewat atas menggunakan heli water bombing, karena yang padam hanya api di bagian atasnya sementara di dalam masih menyala," ucapnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X