BANJARBARU - Setelah beberapa bulan dirundung cuaca panas dan kekeringan, hingga mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan disertai kabut asap. Akhirnya sejumlah daerah di Kalimantan Selatan, Jumat sore diguyur hujan.
Turunnya hujan disambut warga Banua dengan ucapan syukur di media sosial mereka. Seperti akun facebook Roheti Rezki menulis “Alhamdulillah, Cindai Alus, Martapura hujan. Sedangkan facebook; Ahmad Su Yudi memasang status "Alhamdulillah, Guntung Payung Banjarbaru diguyur hujan.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor Bayu Kencana Putra memberi informasi lebih lengkap, berdasarkan pantauan citra radar mereka.
“Ada tujuh daerah yang diguyur hujan. Yaitu, sebagian wilayah Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Batola, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Balangan dan Tapin,” ujarnya.
Meskipun hujan yang terjadi umumnya hanya sebentar dan intensitasnya rendah. Selain itu, hanya di daerah tertentu.
Apakah hujan yang mengguyur sejumlah daerah itu turun secara alami? Dia mengaku belum bisa memastikan, hujan yang turun alami atau buatan. "Tapi dari parameter cuaca, memang mendukung adanya pembentukan awan. Namun, untuk lebih jelas buatan atau alami bisa ditanyakan ke BPBD," jelasnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Wahyuddin juga tidak bisa memastikan hujan turun secara alami atau buatan. "Sampai saat ini memang belum ada informasi tentang adanya hujan buatan di Kalsel," ujarnya.
Namun, dia menyampaikan, tidak menutup kemungkinan hujan turun dipengaruhi oleh adanya upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di daerah Kalimantan Tengah. "Pesawat CN 2901 saat ini sedang melakukan TMC di Kalteng. Kabarnya Kalteng juga hujan," ucapnya.
Akan tetapi, rendahnya intensitas curah hujan menurutnya masih belum bisa untuk mengurangi titik api yang ada di Kalsel. "Iya, hujan tidak terlalu berarti untuk mengatasi karhutla. Karena intensitasnya rendah," pungkasnya. (ris/bin/ema)
