MARTAPURA – Meski hanya memiliki 2 dari 45 kursi DPRD Banjar, ternyata magnet PDIP masih cukup kuat menarik tokoh-tokoh di Kabupaten Banjar untuk melamar. Seperti kesibukan yang terlihat di markas PDIP Banjar di Sungai Kacang Jalan Sekumpul Ujung kemarin Jumat (20/9).
Dalam sehari kemarin, empat bakal calon memasukkan berkas lamaran ke partai moncong putih tersebut. Sejak dibuka sampai terakhir, berhasil menjaring 7 bakal calon bupati dan wakil bupati Banjar.
Mulai dari Gusti Sulaiman Razak, pengusaha dan adik kandung Bupati Banjar dua periode Pangeran Khairul Saleh paling awal melakukan pendaftaran. Disusul oleh Kepala Dinas Koperasi UMKM Banjar Mada Teruna. Sehari sebelum penutupan, Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur pun turut menyampaikan lamaran. Ini penampilan perdana Saidi di publik untuk urusan politik. Selama ini dia dikenal irit bicara pencalonannya.
Sedangkan hari terakhir kemarin, dimulai oleh Andin Sofyanoor. Politikus Golkar dan wakil rakyat tiga periode di DPRD Banjar bersama rombongan mengembalikan berkas lebih awal. Setelah penyerahan, Andin langsung mengundang seluruh pekerja media dan pengurus PDIP santap siang bersama.
Sementara itu, dari internal PDIP yang turut melamar adalah H Akhmad Rifani. Mantan Ketua PDIP Banjar ini menggelar selamatan di rumah pribadinya usai salat Jumat. Setelah itu, baru berangkat membawa berkas formulir untuk menjadi calon Bupati Banjar.
Selain itu, juga turut melamar dua tokoh Banjar, yaitu Akhmad Syarif dan Ferryansyah yang khusus mengincar posisi calon wakil bupati.
Sembari memproses semua berkas ini, PDI Perjuangan melakukan survei. Siapa yang paling bagus suaranya bisa mendapatkan kesempatan diusung oleh PDI Perjuangan. Calon yang masuk 3 besar akan diundang wawancara ke DPP PDIP. Rata-rata bakal calon yang datang adalah sosok muda, energik, dan punya visi dan misi untuk Banjar.
Setelah memasukkan lamaran ke PDIP, Andin Sofyanoor tetap berharap partai Golkar, tempat dia bernaung selama ini memberikan dukungan untuk maju di Pilkada Banjar. Dirinya terus membuka komunikasi dengan beberapa partai seperti Demokrat, PPP dan PKB.
“Pilkada tahun mendatang semua partai harus berkolaborasi. Karena tidak ada partai tunggal yang bisa mencalonkan satu pasangan calon,” pungkasnya. (mam/bin/ema)
