BARABAI - Habis sudah kesabaran warga RT 6, Jalan Surapati - Tangkarau Luar Kecamatan Barabai Timur. Bertahun-tahun lamanya dibiarkan menganga, permukaan jalan yang berlubang pun akhirnya ditanami pohon pisang, Sabtu (21/9) siang.
Hal itu dilakukan warga bukan tanpa alasan. Lubang yang ukuran lebarnya sudah melebihi ban mobil bekas dan cukup dalam, itu kerap menimbulkan korban. Selain posisinya tepat di pinggir jalan umum, bila malam hari, kondisi jalan yang kurang penerangan juga jadi salah satu pemicu adanya korban.
“Setahun lalu, saya pernah terjungkal dari sepeda. Ketika melintas, saya tidak tau kalau ada lubang di situ. Ban depan sepeda saya terperosok di lubang,” ungkap M Ihsan Hafizi, pelajar di SMAN 1 Barabai.
Warga RT 6, sendiri juga sudah mencoba menutup lubang jalan dengan bahan seadanya. Namun, tetap saja hancur. Kemudian, warga berulang kali memberitahukan kondisi jalan tersebut ke dinas terkait, tapi tak kunjung mendapat tanggapan.
Nadi, warga setempat yang ikut membantu penanaman pohon pisang, mengatakan bahwa dengan adanya tanaman pisang itu, warga dapat lebih berhati-hati alias waspada ketika melintas.
“Kemudian, pemerintah setempat juga dapat segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan itu. Yang jadi korban lubang jalan, itu tak hanya satu orang saja,” ucapnya.
Perlu diketahui. Berdasarkan surat yang dibuat dan dikirimkan oleh warga RT 6 Jalan Surapati - Tangkarau Luar Kecamatan Barabai Timur tertanggal 18 Juli 2016, itu ke dinas terkait diketahui bahwa lubang sudah ada sebelum dilaksanakannya penggarapan pemerataan perbaikan jalan gang pada akhir tahun 2015 lalu.
“Lubang itu, berpungsi sebagai saluran air. Karena ada perbaikan, maka kami usulkan juga untuk sekalian diperbaiki lubang itu dengan dibuatkan penutupnya. Posisi persis lubang, berseberangan dengan jalan gang kami (Gang Manggis 2, red). Komplain sudah sering kami sampaikan, tapi hingga tahun ini, belum ada tanda-tanda diperbaiki,” tambah Nadi.
Terkait hal ini, Radar Banjarmasin, sudah mencoba mengkonfirmasi via telepon seluler ke salah satu pejabat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten HST. Namun, belum mendapatkan tanggapan. (war/ema)
