BANJARMASIN - PDI Perjuangan nampaknya bukan partai yang bisa diabaikan begitu saja. Meski bisa mengusung sendiri calon gubernur, namun Golkar masih merasa perlu berkoalisi dengan PDI P menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2020 mendatang.
Kemarin, di detik-detik terakhir pendaftaran bakal calon kepala daerah dari PDI P, DPD Partai Golkar Kalsel datang menyerahkan berkas lamaran pendaftaran ke sekretariat partai moncong putih itu di Banjarmasin.
Berkas lamaran diantar oleh Ketua Harian DPD Partai Golkar Kalsel, Supian HK dengan didampingi beberapa pengurus. Tanpa sang bakal calon, yakni Sahbirin Noor. “Meski Golkar bisa mengusung sendiri, kami ingin menawarkan dan bersama-sama memajukan Kalsel dengan mengusung kandidat kami, Sahbirin Noor,” kata Supian HK.
Mendaftar ke PDIP, tentu konsekuensinya Golkar harus mengakomodir calon PDIP. Tidak seperti Golkar yang memiliki 12 kursi di DPRD kalsel, raihan 8 kursi PDI P membuat mereka hanya mengincar posisi wakil gubernur. Sampai kemarin, dari PDI P ada nama Rosehan NB yang sebelumnya melamar ke partainya sendiri. Rosehan melamar untuk menjadi wakil gubernur di Pilgub 2020 mendatang.
Supian mengaku, harmonisnya hubungan Golkar dan PDI P di Kalsel akan terus berlanjut pada Pilgub mendatang. “Selain ke PDIP, Golkar juga akan melamar ke partai lain,” tegasnya.
Disinggung nama Muhidin yang juga ingin mendampingi Sahbirin nanti, Supian HK mengatakan, semua masih dinamis. Pilihan pun akan diputuskan bersama-sama dan tentu diserahkan ke DPP dan Ketua DPD Partai Golkar, Sahbirin Noor. “Semua diserahkan ke DPP dan Ketua DPD Golkar Kalsel,” tandasnya.
Sementara, Rosehan NB yang menerima langsung berkas lamaran dari Partai Golkar mengharapkan, paket bakal calon ini bisa diterima kawan-kawan koalisi dan DPP PDIP agar bisa langsung disosialisasikan kepada masyarakat. “Kami merasa senang Golkar melamar ke PDIP. Koalisi ini mengulang Pilgub 2015 lalu,” tutur mantan Wakil Gubernur Kalsel 2005-2010 ini. (mof/ran/ema)
