BANJARMASIN - Pengunjung Pasar Terapung di Siring Pierre Tendean kemarin (22/9) pagi dihebohkan peristiwa pencopetan.
Pelakunya adalah Sakip Awad Thalib, 42 tahun, warga Sungai Tabuk Desa Penjambuan RT 01, Kabupaten Banjar. Korbannya adalah Hamdani, 43 tahun, warga Jalan Djok Mentaya Gang Sabumi RT 09, Banjarmasin Tengah.
Pelaku membaur bersama pengunjung siring yang sedang menikmati liburan akhir pekan. Hamdani disenggol Sakip. Tapi korban rupanya menyadari dompetnya di saku belakang celana telah raib.
Diam-diam, korban membuntuti si pelaku. Belum jauh dari siring, pelaku segera membagi-bagikan isi dompet kepada beberapa temannya. Melihat itu, korban pun berteriak sekeras-kerasnya.
Sakip pun langsung dikepung warga. Dia sempat menjadi bulan-bulanan massa. Sementara kedua temannya yang menerima uang tersebut berhasil kabur. Lari sekencang-kencangnya.
Untungnya, saat itu personel Satpolair sedang berpatroli di Sungai Martapura. Mendengar adanya keributan, Satpolair pun menepikan perahu motornya ke siring.
"Pelaku sudah kami amankan. Tapi kedua temannya berhasil lolos dari kejaran pengunjung siring. Mereka sempat melemparkan dompet korban," ungkap Aipda Ronny S, anggota Satpolair Polresta Banjarmasin.
Terpisah, Kasat Polair Polresta Banjarmasin AKP John Luis Lettedara menyebutkan, kerugian yang diderita korban mencapai Rp2,5 juta.
Saat digeledah, pencopet ternyata juga menyimpan senjata tajam di balik pakaiannya. John memastikan, selain kasus pencopetan, pelaku juga bakal dijerat pasal kepemilikan sajam.
"Sedangkan dua pelaku lainnya, kami masih melidik identitasnya," tukas John.
Dia mengimbau pengunjung siring untuk lebih waspada. Membawa uang seperlunya saja. Jangan pula mengenakan perhiasan yang mencolok. Sehingga membuat para pencopet tergiur. "Ingat, kejahatan juga bisa diundang karena kita kurang berhati-hati," pungkasnya.
John juga memastikan patroli di kawasan siring akan terus dioptimalkan. Demi menjaga kenyamanan dan keamanan wisatawan. (lan/fud/ema)
