PARINGIN – Meskipun berasal dari pedalaman, tidak jadi penghalang bagi Hapan untuk meraih prestasi hingga skala nasional. Siswi Sekolah Dasar Kecil (SDK) Libaru Sungkai Kecamatan Halong ini, berhasil meraih juara III dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat nasional.
Guru pembimbing Hapan, Ilhami mengatakan, sebenarnya ada dua siswinya yang awalnya mengikuti FLS2N tingkat Kecamatan Halong, Hapan dan Aida untuk mengikuti cabang Kriya Anyam.
“Dengan keterbatasan waktu dan modal, kami membina dan mendorong siswa tersebut untuk berlatih dan mengembangkan keterampilan dalam menganyam, dan ditentukanlah bahwa Aida akan menganyam motif biji kupang dan Hapan motif sisik tanggiling.
Ketekunan kedua pelajar ini membawa mereka menjadi juara di tingkat kecamatan, Hapan keluar sebagai juara 1 dan Aida sebagai juara dua. Keduanya kemudian mewakili Kecamatan Halong ke tingkat Kabupaten Balangan. Hasilnya sama, Hapan juara 1 dan Aida juara 2.
Sebagai juara 1, maka perjuangan Hapan lanjut lagi ke tingkat Provinsi Kalsel, namun karena di tingkat ini harus menyesuaikan dengan Juknis, maka Hapan berlatih untuk membuat anyaman yang lebih besar lagi dengan motif yang sama yaitu sisik tanggiling.
“Alhamdulillah di tingkat provinsi mendapat juara 1 lagi, selain mendapat tropi juga dapat uang pembinaan sebesar Rp1.500.000,” ungkapnya.
Dengan terpilihnya Hapan menjadi juara 1 tingkat provinsi, kata dia, maka dia berhak mewakili Kalsel ke tingkat nasional. Meski persaingan sangat ketat, Hapan berhasil membawa pulang juara 3 nasional.
“Pada saat lomba tingkat nasional tidak ada prasangka akan mendapat juara, karena melihat model bawaan dari para peserta provinsi lain yang luar biasa bagus dan inovatif. Hasil ini sangat maksimal, alhamdulillah semua adalah rahmat Allah,” ucapnya.
Lebih dari itu Ilham berharap prestasi yang diraih Hapan ini, bisa menjadi motivasi bagi pelajar di sekolah pedalaman lainnya untuk mengejar prestasi, dan tidak menjadikan keterpinggiran sebagai sebuah rintangan. (why/ema)
